Ahad 21 Jul 2019 19:13 WIB

Pemilihan Parlemen Ukrainan Lebih Awal

Pemilihan parlemen digelar tiga bulan lebih cepat dari jadwal.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Bendera Ukraina
Foto: euintheus.org
Bendera Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID,KIEV -- Ukraina mulai memberikan suara dalam pemilihan parlemen pada Ahad (21/7). Pemilihan ini dapat mengkonsolidasikan kekuatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dan menyerahkan mandat yang lebih kuat kepada politisi muda untuk mendorong perubahan di negaranya.

Dalam jajak pendapat menjelang pemungutan suara, Servant of the People Party yang merupakan partai Zelenskiy mendapatkan dukungan lebih banyak. Namun, hanya 225 kursi dari 424 kursi yang akan diisi di parlemen Verkhovna Rada yang dipilih berdasarkan daftar partai. Sementara sisanya adalah kursi mandat tunggal yang distribusinya dapat berbeda dari sentimen nasional.

Zelenskiy menyebut, pemilihan parlemen digelar tiga bulan lebih cepat dari jadwal karena parlemen didominasi oleh lawan-lawan politiknya. Dia mencari mayoritas yang akan mendukung perjuangannya untuk melawan korupsi dan reformasi birokrasi. Pengamat dari Economist Intelligence Unit, Agnes Ortolani berpendapat, pemilihan parlemen dilakukan lebih awal agar Zelenskiy dapat menjaga momentum kemenangannya.

"Dengan mengadakan pemilihan awal, presiden yang baru berharap agar momentum kemenangan presiden tetap berjalan. Dia didukung oleh mayoritas warga Ukraina yang memandang parlemen secara inheren korup, dan memberi Zelenskiy mandat untuk 'membersihkan' kelas politik," ujar Ortolani.

Ortolani menambahkan, Zelenskiy diberikan mandat luas dari rakyat Ukraina untuk bergerak maju dengan serangkaian reformasi yang ambisius. Pemerintahan baru perlu menerapkan reformasi yang disepakati dengan donor internasional untuk mendapatkan pinjaman, demi menjaga stabilitas ekonomi Ukraina.

Di luar citra orang awamnya, Zelenskiy telah menghadapi pengawasan ketat terhadap koneksi bisnisnya dengan salah satu taipan paling kuat di Ukraina, Ihor Kolomoisky. Adapun Kolomoisky telah berjuang melawan hukum dengan negara terhadap bank pemberi pinjaman terbesar di Ukraina, PrivatBank yang dinasionalisasi pada 2016. Terkait hal tersebut, Zelenskiy menegaskan, dia tidak memiliki ikatan kepada Kolomoisky dan tidak memihak tehradap kemunduran nasionalisasi PrivatBank, yang kemungkinan akan menyebabkan para kreditor asing membekukan bantuan pinjaman.

Menurut survei Institut Sosiologi Internasional Kiev, partai Zelenskiy didukung oleh 52 persen dari warga Ukraina yang memiliki hak pilih. Sementara, partai yang dipimpin oleh salah satu rekanan terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Viktor Medvedchuk berada di urutan kedua dengan jumlah dukungan 10 persen. Sementara, tempat ketiga diduduki oleh European Solidarity Party yang mengusun mantan Presiden Petro Poroshenko.

Partai Zelenskiy ingin melanjutkan program pro-Barat bersama Uni Eropa dan NATO. Selain itu, partainya juga akan melakukan reformasi ekonomi, memberantas korupsi, dan mengamankan perdamaian di wilayah Donbass. Salah satu pemilih, Viktor Shumeiko mengatakan, pemerintahan Zelenskiy harus melanjutkan program reformasi dari presiden sebelumnya yang tidak dijalankan.

"Dengan (pemerintahan) Zelenskiy, tim politik baru harus melanjutkan reformasi yang dibicarakan oleh (mantan presiden) Poroshenko secara indah, namun tidak dijalankan," ujar Shumeiko di tempat pemungutan suara di Kiev.

Sebuah jajak pendapat oleh National Democratic Institute (NDI) yang berbasis di Washington melakukan survei kepada warga Ukraina terkait preferensi para pemilih terhadap gaya kepemimpinan Zelenskiy dan presiden sebelumnya, Poroshenko. Dalam jajak pendapat tersebut, Zelenskiy mendapatkan 49 persen, dan Poroshenko 8 persen. Dua pertiga dari mereka yang disurvei berpendapat bahwa Zelenskiy akan membuat perubahan yang sangat berarti bagi Ukraina.

"Presiden dan timnya telah menunjukkan cara baru dalam melakukan sesuatu. Politik sedang berubah. Ini lebih interaktif. Berkomunikasi secara langsung yang dapat dipahami orang, seperti berbicara dengan temanmu, jauh lebih informal," ujar Wakil Direktur Ukraina untuk NDI, Ian Woodward.

Terpilihnya Zelenskiy sebagai presiden cukup menggemparkan Ukraina dan dunia. Sebab, dia merupakan seorang komedian yang tidak memiliki latar belakang politik. Zelenskiy menyebut dirinya sebagai orang luar biasa yang akan menangani korupsi, dan meningkatkan standar hidup warga Ukraina yang dikenal sebagai salah satu negara termiskin di Eropa. n

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement