REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Juventus belum mampu menemukan irama permainan mereka di bawah pelatih baru Maurizio Sarri. I Bianconeri dipermalukan 2-3 ketika melawan Tottenham Hotspur dalam laga turnamen pramusim International Champions Cup 2019 di Stadion Nasional Singapura, Ahad (21/7). Pascalaga, Sarri mengaku timnya masih harus belajar dengan strategi yang ia inginkan.
"Itu adalah pertandingan yang sulit melawan tim hebat," demikian pernyataan Sarri selepas laga pertamanya bersama Juve dikutip Football Italia, Senin (22/7).
Mengusung skema 4-3-3 Sarri langsung menurunkan trisula maut Mario Mandzukic, Federico Bernadeschi, dan Cristiano Ronaldo di lini depan tim. Meski demikian, allenatore berusia 60 tahun merasa kurang puas dengan penampilan anak asuhnya. Ia menyebut, Juve harus tampil lebih berani.
"Kita perlu bermainan menekan lebih tinggi. Tapi, dalam 20 menit babak kedua kami mampu tampil baik. Saya pikir kondisi fisik juga penting dalam suatu pertandingan," sambung bekas pelatih Napoli dan Chelsea.
Menerapkan skema 'Sarrismo' ke Juventus memang tak semudah membalikan telapak tangan. Terlebih, klub asal kota Turin sebelumnya tak pernah mengusung gaya sepak bola menyerang seperti yang menjadi ciri khas Sarri. Hal yang sempat disinggung juru taktik legendaris timnas Italia, Arrigo Sacchi.
Dalam pernyataanya Sacchi menyebut perjalanan Sarri bersama Juventus tak akan mudah, pelatih asal selatan Italia tentu akan menemukan sejumlah masalah dalam menerapkan metodenya ketika menangani Nyonya Tua.
Tampil di laga perdana tur pramusim International Champions Cup (ICC) 2019 di Stadion Nasional, Kallang, Singapura, Ahad (21/7) malam WIB. Dua gol Juve dicetak Gonzalo Higuain, dan Cristiano Ronaldo. Sedangkan ketiga gol Spurs hadir melalui Erik Lamela, Lucas Moura, dan tendangan spektakuler Harry Kane.
Ikuti Whatsapp Channel Republika