REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hingga pekan ketiga bulan Juli 2019, Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah telah menyalurkan lebih dari 1,5 juta liter air bersih. Air bersih ini guna mengantisipasi bencana kekeringan di sejumlah wilayah, di Provinsi Jawa Tengah.
Bantuan air bersih ini telah didistribusikan ke daerah terdampak antara lain di wilayah Kabupaten Brebes, Tegal, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen serta Kabupaten Grobogan. Ketua PMI Jawa Tengah, H Imam Triyanto mengatakan, total jumlah air bersih yang telah disalurkan PMI Jawa Tengah untuk warga yang membutuhkan di 93 desa di 36 kecamatan mencapai 1.517.000 liter.
"Jumlah warga penerima bantuan air bersih ini akumulasinya mencapai 62.588 jiwa atau sebanyak 18.620 kepala keluarga (KK)," ungkapnya, dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Senin (22/7).
Secara rinci, jelas Imam, bantuan air bersih yang telah didistribusikan di wilayah Kabupaten Brebes mencapai 30 ribu liter untuk 292 KK atau 1.374 jiwa. Ini mencakupi tiga desa yang ada di dua kecamatan.
Di Kabupaten Tegal sebanyak 120 ribu liter untuk 11.431 jiwa (3.545 KK) yang ada di 11 desa dari dua kecamatan. Di Kabupaten Purbalingga sebanyak 245 ribu liter untuk 15.457 jiwa (4.657 KK) dari 13 desa di enam kecamatan.
Untuk Kabupaten Kebumen sebanyak 65 ribu liter untuk 1.893 jiwa (525 KK) dari enam desa di tiga kecamatan. Kabupaten Purworejo sebanyak 24 ribu liter untuk 941 jiwa (271 KK) dari dua desa di satu kecamatan.
Di Kabupaten Temanggung, masih jelas Imam, sebanyak 160 ribu liter untuk 8.405 jiwa (2.405 KK) dari empat desa di dua kecamatan. Sedangkan di Kabupaten Klaten sebanyak 15 ribu liter untuk 624 jiwa (183 KK) dari dua desa di dua kecamatan.
Selanjutnya di Kecamatan Sukoharjo sebanyak 186 ribu liter untuk 5.816 jiwa (1.709 KK) dari enam desa di dua kecamatan, Kabupaten Wonogiri sebanyak 420.000 liter untuk 10.313 jiwa (2.951 KK) dari 18 desa di lima kecamatan. Di Kabupaten Sragen sebanyak 240 ribu liter untuk 1.140 jiwa (391 KK) dari tiga desa di dua kecamatan. "Sedangkan di Kabupaten Grobogan sebanyak 210 ribu liter untuk 4.772 jiwa (1.598 KK) dari 24 desa di tujuh kecamatan," tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, di Jawa Tengah jumlah jiwa yang berpotensi terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini mencapai 2.056.287 jiwa atau 545.851 KK. "Mereka tersebar di 1.259 wilayah desa yang ada di 360 kecamatan," tandas Imam.