Senin 22 Jul 2019 14:44 WIB

Penyanyi Rock Masuk Parlemen Ukraina

Sebelumnya Ukraina memiliki presiden yang merupakan seorang komedian.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Presiden terpilih Ukraina Volodymyr Zelenski di Kiev, Ukraina, 21 April 2019. Dia adalah seorang komedian yang berperan sebagai presiden.
Foto: AP Photo/Vadim Ghirda
Presiden terpilih Ukraina Volodymyr Zelenski di Kiev, Ukraina, 21 April 2019. Dia adalah seorang komedian yang berperan sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Penyanyi dari band rock Okean Elzy, Svyatoslav Vakarchuk (44 tahun) akan memasuki parlemen Ukraina setelah jajak pendapat menunjukkan partai Golos (Voice), mencapai enam persen dalam pemungutan suara parlemen, pada Ahad (21/7).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seorang bintang komedi memenangkan kursi kepresidenan pada April, mengatakan siap untuk memulai pembicaraan dengan Vakarchuk tentang pembentukan koalisi pemerintah. Hasil jajak pendapat menunjukkan dia jauh di depan semua partai lain.

Baca Juga

"Orang-orang memilih untuk perubahan dan kami senang menjadi bagian dari perubahan ini. Kami siap bertanggung jawab," kata Vakarchuk kepada pendukung yang bersorak di markas partai Golos setelah jajak pendapat keluar dirilis, dilansir Guardian, Senin (22/7).

Penyanyi itu tidak berhenti tampil selama kampanye, membuat pertunjukan konser menjadi bagian penting dari tur partai di seluruh negeri. Ia mendirikan Golos dua bulan sebelum pemungutan suara. Vakarchuk juga pernah menggeluti karir di bidang politik. Penyanyi itu merupakan pendukung Revolusi Oranye 2004 dan bergabung dengan blok presiden saat itu Viktor Yushchenko.

Di samping itu, ia pernah memenangkan kursi di parlemen pada 2007. Akan tetapi, dengan cepat mengaku kecewa dengan politik dan menyerah setelah hampir setahun.

Vakarchuk lahir di kota Mukachevo dekat perbatasan Hongaria. Dia mengikuti jejak ayahnya, mantan menteri pendidikan, dan dilatih sebagai fisikawan di Lviv dekat perbatasan Polandia. Dalam karir musik, ia menghasilkan sembilan album, Vakarchuk juga belajar untuk gelar doktor dalam fisika.

Pada 2015, ia mengambil bagian dalam program beasiswa internasional di Universitas Yale. Kemudian pada 2018, ia bergabung dengan Universitas Stanford sebagai sarjana tamu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement