Senin 22 Jul 2019 16:28 WIB

Didemo Warga, Gubernur Puerto Rico Tolak Mundur

Gubernur Puerto Rico berjanji tidak akan maju lagi dalam pemilu tahun depan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello
Foto: Pedro Portal/Miami Herald via AP
Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello

REPUBLIKA.CO.ID, SAN JUAN -- Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello mengatakan ia tidak akan maju dalam pemilihan tahun depan. Rossello juga akan mengundurkan diri sebagai ketua partainya dalam waktu dekat. 

Hal itu diumumkan setelah warga Puerto Rico melakukan unjuk rasa selama sembilan hari menuntut Rossello mundur. Demonstrasi yang terkadang menjadi kerusuhan itu dilakukan setelah percakapan pemimpin pulau tersebut bocor ke publik. 

Baca Juga

Satu hari sebelum pemogokan dan unjuk rasa lebih besar di pulau milik Amerika Serikat (AS) itu, Rossello mengatakan ia menghargai keinginan warga Puerto Rico. Ia menegaskan tidak akan maju dalam pemilihan 2020. 

Ia juga akan mengundurkan diri dari Partai Progresif Baru. Tapi tetap bertahan sebagai gubernur sampai masa jabatannya selesai.   

"Saya tahu minta maaf tidak cukup, hanya kerja saya yang dapat membantu memperbaiki kepercayan di sektor tersebut dalam perjalanan menuju rekonsiliasi sebenarnya," kata Rossello di Facebook Live, Senin (22/7). 

Percakapan daring gubernur moderat-kanan dan sekutu-sekutunya itu dipublikasikan pada 13 Juli. Dalam percakapan tersebut  mereka menggunakan kata-kata misoginis, homofobik, dan vulgar terhadap sejumlah politisi, selebriti dan warga Puerto Rico lainnya. 

Kemarahan atas pesan tersebut memicu warga Puerto Rico mengungkapkan dendam mereka terhadap penangganan yang dilakukan Rossello dalam bencana alam 2017 lalu. Warga Puerto Rico juga menilai pemerintahan Rossello korup dan membawa pulau itu kedalam kebangkrutan. 

Setelah percakapan daringnya bocor perwakilan Puerto Rico di Kongres AS, sejumlah calon kandidat presiden dari Partai Demokrat dan anggota legislatif Partai Republik meminta Rossello mengundurkan diri. Ketua House of Representative Puerto Rico membentuk panel independen. 

Panel tersebut akan menginvestigasi apakah percakapan tersebut melanggar konstitusi atau membenarkan pemakzulan. Ketua House Puerto Rico memberikan waktu selama 10 hari kepada panel tersebut untuk mengumumkan temuan mereka. 

"Saya harus menghormati perintah konstitusional dan menerima proses yang dimulai majelis legislatif, yang mana akan saya hadapi dengan semua kebenaran dan kekuatan dengan cara bertanggungjawab," kata Rossello. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement