REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK), Yenti Garnasih, menyebutkan bahwa sebagian besar masukan publik yang diterima pansel berasal dari tim sukses kandidat yang mendaftar. Dari 900 masukan melalui surat elektronik dan surat reguler, masukan yang diterima Pansel Capim KPK masih sebatas 'promosi' tentang sosok para pendaftar.
"Bilangnya ini bagus, itu bagus. Banyak sekali yang mendukung. Dibilang dari organisasi ini. Dikatakan inilah calon ketua KPK. Itu yang baru masuk," kata Yenti dalam konferensi pers pengumuman hasil uji kompetensi di Sekretariat Negara, Senin (22/7).
Masukan masyarakat memang menjadi salah satu bagian penting dalam seleksi capim KPK kali ini. Pansel sengaja membuka kanal khusus di situs pendaftaran untuk masyarakat umum yang ingin memberikan masukan-masukan terkait para kandidat.
Anggota Pansel Capim KPK, Harkristuti Harkrisnowo, menambahkan bahwa masukan-masukan yang dikirim oleh publik akan menjadi bahan pertimbangan penting saat seleksi memasuki tahapan wawancara dan uji publik. "Sementara ini kami akan lakukan psikotest untuk semuanya dan hasilnya akan diteliti dan masukan akan kami pakai khususnya sebelum wawancara. Makanya masukan kami tunggu sampai 30 Agustus," kata Harkristuti.
Sore ini, Pansel Capim KPK mengumumkan sebanyak 104 orang lulus uji kompetensi yang rampung digelar, menyusut dari 187 orang yang mengikuti seleksi di tahap ini. Dari 104 orang yang lulus kali ini, profesi dosen dan pegawai KPK paling banyak menyumbang kandidat.