Senin 22 Jul 2019 18:45 WIB

Ini Kendala Pemadaman Kebakaran di Gunung Panderman

Tim gabungan masih berupaya memadamkan kebakaran lahan di Gunung Panderman.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bayu Hermawan
Kondisi Gunung Panderman setelah kebakaran sejak Ahad malam hingga Senin siang (22/7), di Kota Batu.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kondisi Gunung Panderman setelah kebakaran sejak Ahad malam hingga Senin siang (22/7), di Kota Batu.

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Tim gabungan hingga kini masih berupaya memadamkan api di lahan seluas 25 hektare di Gunung Panderman, Kota Batu, Senin (22/7). Lambannya pemadaman ini karena terkendala medan yang sulit.

"Curam semua (kemiringannya--red)," kata Koordinator TRC Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Suhartono saat ditemui Republika.co.id di Pos Pantau Gunung Panderman, Senin (22/7).

Baca Juga

Selain medan sulit, proses pemadaman juga masih menggunakan cara manual. Antara lain dengan memukul menggunakan ranting dan batang serta pemasangan dekat. Cara demikian jelas mempengaruhi lambannya proses pemadaman api yang telah berkobar sejak Ahad malam (21/7) sekitar pukul 19.45 WIB.

Menurut Suhartono, titik awal keharaman terdeteksi pada kawasan 227 Gunung Panderman. Lebih tepatnya, berada di titik yang biasa mengibarkan bendera merah putih. Kemudian api menyebar hingga ke titik atas dan bawah serta arah selatan. Atas kejadian tersebut, Suhartono mengungkapkan, pihaknya telah menurunkan 200 personel untuk memadamkan api. Total personel ini terdiri dari tim BPBD, TNI/Polri, relawan dan sebagainya.

Informasi terakhir, ia melanjutkan, titik api di area puncak telah tertangani. "Tapi masih ada bara api yang masih perlu dipantau. Untuk di Curah Banteng dan Parang Putih masih dilakukan pemadaman," ujarnya.

Hingga kini, Suhartono mengaku, belum mengetahui pasti penyebab kebakaran di Gunung Panderman. Namun kejadian seperti ini biasanya 90 persen karena aktivitas manusia. Adapun penyebab lebih detailnya, dia belum tahu Sagara pasti.  "Aktivitas manusianya seperti apa, apa karena pendaki, pengelola lahan atau disengaja, kita belum tahu," jelasnya.

Pada saat kejadian, Suhartono juga menegaskan, tidak ada pendaki yang terluka akibat kebakaran. Tiga di antaranya sudah turun terlebih dahulu. Sementara dua lainnya diselamatkan oleh tim pada Ahad malam sekitar pukul 22.00 WIB. Akibat peristiwa ini, pendakian Gunung Panderman dan Buthak untuk sementara ditutup terlebih dahulu. Penutupan ini dilakukan sampai kondisi gunung benar-benar aman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement