Senin 22 Jul 2019 20:10 WIB

Pengamat: Opsi Dua Paket Pimpinan MPR Paling Memungkinkan

Pengamat menilai opsi dua paket paling tepat dalam pemilihan ketua MPR.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Media Center Parlemen  menggelar diskusi bertajuk 'Musyawah Mufakat untuk Pimpinan MPR' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Media Center Parlemen menggelar diskusi bertajuk 'Musyawah Mufakat untuk Pimpinan MPR' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai opsi mekanisme pemilihan paket pimpinan MPR yang paling memungkinkan adalah opsi dua paket pimpinan. Dimana masing-masing paket terdapat komposisi partai yang mewakili DPR dan DPD. 

"Karena memang parpol di pengusung Pak Jokowi terutama saat ini kalau saya melihat kecenderungannya adalah merasa cukup powerful memenangkan Jokowi," ujar Adi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/7).

Baca Juga

Terkait berapa porsi yang akan diberikan kepada DPD, menurutnya yang paling memungkinkan adalah satu kursi. Selebihnya empat pimpinan MPR  diambil dari partai.  "Satu pimpinan, wakilnya tiga dari parpol, yang satu lagi DPD.  Ini memberikan keseimbangan aja," ucapnya.

Apalagi mengingat DPD juga kerap tidak solid. Bahkan Adi menduga jika di dalam UU MD3 tidak diatur mengenai keharusan adanya unsur dari DPD dalam pimpinan MPR, DPD tidak akan diberikan kursi pimpinan MPR.

"Ngapain (diberikan ke DPD), mereka juga enggak solid, terlampau banyak faksi," katanya.

Selain itu Adi menilai kecil kemungkinan  pemilihan ketua MPR berakhir dengan aklamasi. Hal itu lantaran kecenderungan politiknya koalisi pemerintah yang tidak ingin memberikan kursi pimpinan parlemen kepada kelompok oposisi. "Bahkan (ketua) MPR, PDIP mereka juga mewacanakan mereka juga minat kalau ada yang mengusung," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement