Senin 22 Jul 2019 22:20 WIB

AS Ragukan Klaim Iran Soal Penangkapan Agen CIA

AS menilai Iran memiliki sejarah panjang lakukan kebohongan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu AS Mike Pompeo
Foto: AP
Menlu AS Mike Pompeo

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo meragukan klaim Iran yang menyatakan telah menangkap 17 orang terduga mata-mata CIA. Dia menyebut Teheran telah memiliki sejarah panjang dalam mengubar kebohongan.

“Itu adalah bagian dari sifat (pemimpin tertinggi Iran) Ayatollah (Ali Khamenei) untuk berbohong kepada dunia,” kata Pompeo kepada Fox News pada Senin (22/7).

Baca Juga

Pompeo tidak secara langsung menanggapi klaim Iran yang menyebut telah menangkap agen CIA di negara itu. Saat ditanya tentang penangkapan tersebut, Pompeo mengatakan tak dapat menambahkannya secara spesifik.

Namun dia menyerukan semua pihak untuk membaca laporan itu secara teliti dan hati-hati. Sebab rezim Iran memiliki sejarah panjang dalam menyiarkan kebohongan.

Iran telah menangkap 17 warganya yang diduga telah direkrut dan menjadi agen CIA. Mereka ditugaskan untuk memata-matai situs nuklir dan fasilitas militer negara tersebut.

Teheran menyatakan beberapa di antara mereka telah dijatuhi hukuman mati. Iran memang kerap mengumumkan tentang penangkapan agen mata-mata di negaranya.

Pada Mei lalu, misalnya, seorang warga Iran yang bekerja di British Council dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun. Dia dianggap telah menjalin kerja sama dengan agen intelijen Inggris.

Pada Agutus 2018, Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi mengklaim telah menangkap puluhan mata-mata yang bekerja di sejumlah lembaga negara tersebut. Namun ia tak mengungkapkan kapan penangkapan itu terjadi dan kepada negara mana mereka bekerja.

"Unit antispionase dari Kementerian Intelijen telah berhasil mengidentifikasi dan menangkap puluhan mata-mata di berbagai badan pemerintah," kata Alavi.

Kendati tak mengungkap secara terperinci tentang penangkapan tersebut, Alavi mengindikasi bahwa kebanyakan dari mereka yang dibekuk berkewarganegaraan ganda. "Saya berulang kali meminta orang-orang memberitahu kami jika mereka tahu ada dua kewarganegaraan," katanya.

Penangkapan terhadap orang-orang berkewarganegaraan ganda telah meningkat sejak Ayatollah Ali Khamenei menyebut terdapat infiltrasi agen-agen Barat di lembaga-lembaga strategis Iran. Pada 2017 Reuters melaporkan Garda Revolusi Iran telah menangkap setidaknya 30 orang berkewarganegaraan ganda dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar dari mereka ditangkap atas tuduhan spionase.

 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement