Senin 22 Jul 2019 23:19 WIB

Nelayan Selatan Sukabumi Gunakan Aplikasi Fishon

Nelayan merasakan adanya peningkatan hasil tangkapan ikan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
[ilustrasi] Aktivitas nelayan saat bongkar muat hasil tangkapan ikan laut di Pelabuhan Banda Aceh, pada Maret 2016.
Foto: EPA/Hotli Simanjuntak
[ilustrasi] Aktivitas nelayan saat bongkar muat hasil tangkapan ikan laut di Pelabuhan Banda Aceh, pada Maret 2016.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Sebagian nelayan Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi mulai menggunakan teknologi informasi yakni aplikasi Fishon. Para nelayan bisa mengetahui keberadaan ikan di lautan dengan menggunakan aplikasi tersebut.

Peluncuran aplikasi ini bersamaan dengan kehadiran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang meresmikan Gerai Fish Mart dan tempat pelelangan ikan (TPI) online pertama di Indonesia di Ciwaru, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/7). Keberadaan sarana tersebut untuk mendukung program satu juta nelayan berdaulat dalam peningkatan kesejahteraan nelayan.
 
Dalam momen tersebut Menko Kemaritiman melepas para nelayan melaut yang menggunakan aplikasi Fishon. Di mana dengan aplikasi tersebut para nelayan bisa mengetahui titik lokasi ikan untuk memudahkan mereka melaut.
 
"Sistem aplikasi fishon mulai digunakan para nelayan Ciwaru,’’ ujar salah seorang nelayan Ciwaru, Jumadi (48 tahun).
 
Dalam aplikasi tersebut nelayan bisa mengetahui titik di mana ikan berada. Selanjutnya kata Jumadi, nelayan bisa menuju titik tersebut dengan panduan dari aplikasi. Namun aplikasi ini terkadang dengan kendala sinyal jaringan internet di tengah lautan.
 
"Sejak pertama mencoba ada peningkatan hasil tangkap,’’ terang Jumadi.
 
Misalnya dalam sehari hanya bisa memperoleh satu kuintal ikan kini naik menjadi lima hingga enam kuintal ikan. 
 
Nelayan lainnya di Ciwaru, Nana (38) mengatakan hal senada. ‘’ Kami sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini,’’ ucap dia.
 
Namun ke depan sinyal jaringan internet bisa lebih ditingkatkan karena seringkali hilang di tengah lautan.
 
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berupaya mempermudah nelayan dalam melaut dengan perkembangan teknologi informasi salah satunya dengan aplikasi Fishon.
 
"Pemerintah bekerjasama dengan startup pemancar sinyal dari Net1, yang bisa memancarkan dengan jarak sampi 60 kilometer ke tengah laut dan bisa wifi,’’ ucap dia.
 
Menurut Luhut, sinyal tersebut sudah diujicobakan dan mulai dirasakan nelayan. Ke depan akan dilakukan peningkatan layanan.
 
Di sisi lain, ketika nelayan masih di laut, fish market sudah tau apa yang di dapat, apa hasilnya, sudah ada transaksinya. Dengan kerjasama Net1 ini ungkap Luhut, tentunya nelayan tidak bisa juga dibodohi para tengkulak lagi. Pada eresmian ini, ada beberapa masukan para nelayan dan dari Bupati Sukabumi, salah satunya mengenai tidak tersedianya cold storage untuk tempat penampungan ikan hasil para nelayan. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement