Selasa 23 Jul 2019 04:09 WIB

Peneliti LIPI: Airlangga Low Profile, Bamsoet Berprestasi

Golkar akan mengadakan Musyawarah Nasional untuk memilih ketua umum pada Desember.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Partai Golkar (ilustrasi)
Foto: Republika
Partai Golkar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli mengungkapkan titik lemah Airlangga Hartatno dalam perebutan kursi Ketua Umum Golkar. Dia mengatakan, Airlangga merupakan sosok yang low profile.

Lili berpendapat, kepribadian itu lantas membuat jumlah kursi partai berlogo pohon beringin berkurangn pada Pemilu 2019 ini. Dia mengatakan, sebagai partai senior, seharusnya Golkar mampu menunjukkan hasil kepemimpinan layaknya partai besar.

Baca Juga

"Dia kan low profile saya lihat. Itu bisa jadi kemudian faktor-faktor titik lemah dia," kata Lili Romli di Jakarta, Senin (22/7).

Lili melihat Airlangga tidak banyak tampil dan melahirkan terobosan selama memimpin Golkar. Airlangga, dia mengatakan,  juga terlihat datar serta tidak mampu mengonsolidasikan kekuatan selama dua tahun memimpin partai.

Menurut Lili, Golkar seharunya mulai mencari tokoh yang bisa mempersatukan partai. Dia melihat jika Golkar saat ini memiliki dua tantangan, yakni mengembalikan kepercayaan kepada partai yang dirundung konflik dan bisa mempersatukan di antara faksi yang ada.

Penurunan suara Golkar dan berkurangnya kursi di parlemen, kata Lili, berbanding terbalik dengan Nasdem yang notabene pecahan partai berlambang beringin itu. Nasdem secara suara dan perolehan kursi di parlemen naik signifikan dibanding Pemilu 2014.

Sejauh ini, Airlangga diprediksi akan mendapat persaingan sengit dari Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Lili mengatakan, keduanya mempunyai basis dukungan yang sama besar.

Kendati demikian, Lili mengatakan, Bamsoet cenderung berhasil menakhodai DPR RI sebagai ketua. Dia mengatakan, Bamsoet sudah membuktikan ketika kepemimpinan di parlemen.

Lebih lanjut, dia menilai jika Wakil Kordinator Bidang Pratama DPP Golkar itu telah melakukan beberapa terobosan sebagai pimpinan DPR. Dia mengatakan, penilaian DPR saat ini berubah menjadi positif dari yang tadinya terpuruk.

"Peluang dia menjadi saingan berat Airlangga. Silakan peserta (caketum) itu bersaing," katanya.

Golkar rencananya akan mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember nanti. Sejauh ini, Bamsoet dan Airlangga Hartanto disebut-sebut merupakan kandidat terkuat sebagai ketua umum Golkar.

Namun, nama-nama semisal Indra Bambang Utoyo, Ridwan Hisam, Ahli Yahya, Marlinda Poernomo dan Ula Nukrawati juga ikut meramaikan bursa calon pimpinan partai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement