Selasa 23 Jul 2019 08:36 WIB

Kelompok Tani Hutan di Tebo Dapat Program Pembinaan

Petani karet akan dikembangkan kemampuan teknis budi dayanya dan akses pasar.

Masyarakat di sekitar area izin Hutan Tanaman Industi PT Wanamukti Wisesa (WW) dan PT Lestari Asri Jaya (LAJ) akan mendapat pembinaan melalui program kemitraan kehutanan dengan perusahaan
Masyarakat di sekitar area izin Hutan Tanaman Industi PT Wanamukti Wisesa (WW) dan PT Lestari Asri Jaya (LAJ) akan mendapat pembinaan melalui program kemitraan kehutanan dengan perusahaan

REPUBLIKA.CO.ID,TEBO -- Masyarakat di sekitar area izin Hutan Tanaman Industi PT Wanamukti Wisesa (WW) dan PT Lestari Asri Jaya (LAJ) akan mendapat pembinaan melalui program kemitraan kehutanan dengan perusahaan. PT Wanamukti Wisesa dan PT Lestari Asri Jaya merupakan perusahaan pemegang izin Hutan Tanaman Industri di Kabupaten Tebo, Jambi, yang mengembangkan tanaman karet alam ramah lingkungan.

Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) ditandatangani antara PT Wanamukti Wisesa (WW) dan KTH Karang Jaya, Desa Sungai Karang, yang juga didukung oleh PT LAJ, di Kantor Desa Sungai Karang, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo.

Penandatangan disaksikan Istanto, Direktur Usaha Hutan Produksi (UHP) Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Hadir pula Camat VII Koto Ilir dan Kepala KPHP Tebo Barat, Kepala Desa Sungai Karang dan masyarakat. Kerja sama melibatkan 18 orang petani karet dengan total luasan kurang lebih 40 hektare. Istanto mengatakan kemitraan dengan masyarakat harus dilakukan agar usaha HTI dapat berjalan lancar.

Kemitraan perusahaan HTI dan masyarakat dilakukan untuk mendukung industri karet nasional. "Kemitraan juga untuk mempertahankan kelestarian hutan produksi dan memberikan akses kelola masyarakat terhadap hutan sehingga memberikan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” ujar Istanto.

PT LAJ dan PT Wanamukti memiliki visi untuk menyerap tenaga kerja lokal dan memberikan kesempatan usaha bagi usaha lokal. Program pemberdayaan masyarakat juga diharapkan dapat memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi serta berkontribusi bagi pembangunan daerah.

Program pemberdayaan masyarakat ini diantaranya berupa pembinaan kepada petani. Kerja sama juga merupakan wujud dari program Perhutanan Sosial yang sedang dikembangkan pemerintah di wilayah hutan produksi yang telah dibebani izin Hutan Tanaman Industri (HTI).

Direktur PT Wanamukti, Meizani Irmadhiany mengatakan, melalui program pembinaan dalam bentuk kemitraan kehutanan ini kedua perusahaan akan mendukung petani karet dalam pengembangan kemampuan teknis budi daya karet dan akses pasar. Selama 2018 PT Wanamukti didukung PT LAJ telah memfasilitasi pelatihan bagi para petani anggota KTH Karang Jaya.

“Dari kerja sama ini harapannya kapasitas  petani menjadi meningkat, disamping tersedianya akses kepada pasar dengan harga yang lebih kompetitif,” kata Meizani.

Ketua KTH Karang Jaya, Hosmon Ovezar mengharapkan kerja sama akan saling menguntungkan kedua pihak. "Apa lagi dengan pola yang ditawarkan akan ada perjanjian kerja sama jangka panjang yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, keterampilan dan kesejahteraan petani," kata Hosmon Ovezar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement