Selasa 23 Jul 2019 14:23 WIB

Sekolah Bantah Anak Nunung Di-Bully

Putri Nunung tidak pindah sekolah

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Konferensi pers terkait informasi mengenai perundungan (bullying) terhadap anak bungsu Nunung di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7). Dalam konferensi itu hadir pihak sekolah, yakni kepala sekolah Syamsuddin (ketiga dari kiri) dan pihak KPAI.
Foto: Flori Sidebang / Republika
Konferensi pers terkait informasi mengenai perundungan (bullying) terhadap anak bungsu Nunung di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7). Dalam konferensi itu hadir pihak sekolah, yakni kepala sekolah Syamsuddin (ketiga dari kiri) dan pihak KPAI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak bungsu tersangka penyalahgunaan narkoba Tri Retno Prayudati alias Nunung dikabarkan mengalami perundungan (bullying) di sekolahnya. Namun, pihak sekolah tempat putri Nunung mengenyam pendidikan, membantah hal tersebut.

"Jadi kami sampaikan bahwa di sekolah kami tidak ada bully yang terjadi dan itu sebuah berita yang tidak layak diberitakan di media online ataupun media lainnya," kata kepala sekolah, Syamsuddin saat melakukan konferensi pers di KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7).

Baca Juga

Dalam kabar yang beredar itu, lanjutnya, bahkan menyebut anak bungsu Nunung sampai pindah sekolah ke Solo, Jawa Tengah. Tidak hanya sampai di situ, disebutkan pula bahwa kejadian perundungan terhadap putri yang masih duduk di kelas 4 SD itu terjadi pada hari Sabtu (20/7).

Namun, Syamsuddin menegaskan, sudah 10 tahun terakhir sekolah yang dipimpinnya melaksanakan kegiatan belajar-mengajar selama lima hari. Artinya, pada hari Sabtu sekolah libur dan tidak ada kegiatan.

"Dalam 10 tahun, hanya lima hari (belajar-mengajar). Dalam berita yang kami terima bahwa terjadi bully di hari Sabtu pada pagi hari. Kenyataan bahwa pada hari Sabtu itu tidak ada proses belajar-mengajar pada hari Sabtu," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, putri komedian tersebut tidak pindah sekolah. Ia menyebut, hingga hari ini, anak Nunung masih mengikuti proses belajar-mengajar seperti biasa. Syamsuddin pun menyayangkan dengan adanya pemberitaan itu.

"Kami sangat menyayangkan sekali berita yang menyatakan ada bully di sekolah kami dan berita tentang ada perpindahan ananda dari sekolah. Ananda tetap bersekolag bisa bergaul dengan teman-teman dengan ceria," imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement