REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi telah mengirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI perihal trase Tol Bekasi-Cawang-Kampung-Melayu (Becakayu) yang akan dibangun hingga ke wilayah Tambun. Sebab, di wialayah itu kini juga sedang dibangun Depo Lintas Raya Terpadu (LRT).
Kepala Seksi Tata Ruang pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Evi Mutia mengatakan, pihaknya belum mendapatkan penjelasan terkait kelanjutan Tol Becakayu hingga wilayah Tambun. "Kami belum membahas itu (trase Tol Becakayu) apakah sampai ke Tambun atau tidak," kata Evi, Senin (22/7).
Dia menyebutan, informasi resmi dari Kementerian PUPR sangat dibutuhkan sebagai acuan persiapan pemerintah daerah dalam mendukung pekerjaan proyek strategis nasional tersebut. "Kami sudah bersurat ke Kementerian PUPR menanyakan trase tersebut, tapi belum dapat info resmi," ucap Evi.
Adapun Depo LRT dengan lahan seluas 11 hektare akan dibangun di sisi selatan Kalimalang atau kawasan Grand Dhika City di wilayah Jatimulya, Tambun Selatan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi menanti penjelasan trase tol berkonstruksi layang itu. "Bersurat (penting untuk) menanyakan apakah trase tol itu sampai Tambun," kata dia.
Trase lanjutan Tol Becakayu atau seksi 2B dari Bekasi Barat sampai Bekasi Timur telah ditetapkan. Pengerjaanya direncakan akan dimulai pada akhir 2019. Untuk saat ini, pengerjaan konstruksi masih berlagnsung di Jalan KH Noer Alie atau masih seksi 2A.
Kepala Bidang Insfrastuktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Kota Bekasi, Erwin Gwinda menyebut trase 2B akan dimulai dari belakang Ruko Suncity di Jalan Hasibuan kemudian melintang di atas Kali Bekasi bagian hilir bendungan.
"Selanjutnya trase belok ke kanan kembali menuju ke Kalimalang sejajar dengan Sutet sampai ke Grand Dhika City," kata Erwin.