Selasa 23 Jul 2019 17:22 WIB

Ketum Golkar Harus Siap Jadi Capres atau Cawapres

Agung Laksono optimistis perebutan kursi ketum Golkar tak memunculkan perpecahan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono (kanan) berada dalam mobil usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/1).
Foto: Antara/Reno Esnir
Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono (kanan) berada dalam mobil usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menanggapi perebutan kursi calon ketua umum Partai Golkar. Menurutnya ketua umum Partai Golkar mendatang harus siap menjadi calon presiden dan wakil presiden pada 2024.

"Saya berpikir gini, banyak teman-teman di DPP Golkar berpikir, bukan hanya sekedar mencari ketua umum, tapi calon ketua umum Partai Golkar yang nanti pada waktunya di tahun 2024 siap untuk calon presiden atau wakil presiden," kata Agung saat ditemui di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jakarta, Selasa (23/7).

Agung mengungkapkan ketua umum Partai Golkar saat ini Airlangga Hartarto dinilai sebagai sosok yang tepat memimpin kembali Partai Golkar. Sementara itu menanggapi dinamika yang terjadi di Partai Golkar, ia menilai dinamika yang terjadi masih dalam taraf biasa.

"Tidak sampai ada perpecahan ketika kami dulu, saya dengan Pak Aburizal Bakrie. Ini tidak ada, hanya perbedaan aja, perbedaan pilihan. Saya kira itu biasa," ujarnya. 

Ia menambahkan, sebagai ketua umum Airlangga tidak pernah memberhentikan mereka yang berbeda pilihan. Menurutnya Airlangga adalah seseorang selalu mengedepankan sikap  demokratis.

"Bahwasanya berusaha sebanyak-banyaknya, ini wajar, siapapun setiap calon ketua umum pasti punya pandangan seperti itu, dan hasilnya selama itu demokratis bisa musyawarah mufakat lalu aklamasi atau bisa voting. Jadi saya kira semua itu saya ikuti sebagai ketua dewan pakar terus dan itu berada pada koridor demokratis," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement