REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tuan rumah Indonesia tidak sekadar memenuhi target juara umum di perhelatan ASEAN Schools Games (ASG) 2019, melainkan juga melampaui target medali yang ditetapkan. Sebelumnya, para atlet pelajar ini ditargetkan meraih 36-38 medali emas, namun pencapaian melampaui dengan 43 emas berhasil diraup.
Secara keseluruhan, Indonesia mengoleksi 102 medali, terdiri dari 43 emas, 34 perak, dan 25 perunggu. Ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan dan melegakan mengingat persaingan yang cukup ketat di ASG tahun ini, dengan Thailand dan Malaysia selalu menempel ketat Indonesia di klasemen perolehan medali.
Ini gelar juara umum kedua bagi Indonesia setelah sebelumnya pada 2015 juga keluar sebagai juara umum saat ASG digelar di Brunei Darussalam. Namun untuk perolehan medali ini yang paling banyak selama keikutsertaan di pentas ASG.
Tak ada hasil yang akan mengkhianati usaha. Para atlet telah melakoni pelatnas secara intensif. Program-program latihan di pelatnas pun fokus pada peningkatan kemampuan fisik, teknik, dan mental. Khusus peningkatan kapasitas mental para atlet, Kementerian Pemuda dan Olahraga menggandeng Quantum Champions untuk memberikan pelatihan.
Kini, kerja keras anak-anak terbayar sudah. Mereka sukses menyabet predikat juara umum. Bahkan raihan medali emas kontingen Indonesia mampu melebihi target. Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk ASG 2019, Yayan Rubaeni, menyatakan sangat puas atas penampilan para atlet.
“Penampilan anak-anak luar biasa, salut. Saya bangga dan saya yakin Indonesia bangga, karena pada usia yang tergolong muda mereka sudah menunjukan dedikasi dan perjuangan maksimal untuk dapat mengibarkan merah putih,” kata Yayan kepada awak media, Selasa (23/7).
Pemerintah rencananya akan memberikan apresiasi berupa beasiswa untuk atlet muda berprestasi ini. Plt Asisten Deputi Prestasi Olahraga Ahmad Arsani, kepada Republika.co.id menjelaskan, apresiasi untuk atlet junior akan diberikan dalam bentuk beasiswa.
"Atlet yang mau kuliah di kampus negeri nanti kami akan memberikan rekomendasi ke kampus tersebut. Untuk biaya mungkin tidak seluruh. Saat ini masih dalam pembahasan, besaran beasiswa yang akan diberikan," kata Arsani.