Rabu 24 Jul 2019 05:12 WIB

HAN Momentum Tingkatkan Interaksi Orang Tua dan Anak

Hari Anak Nasional momen meningkatkan kualitas interaksi orang tua dengan anak.

Seorang anak bermain didampingi orang tuanya. Ilustrasi
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Seorang anak bermain didampingi orang tuanya. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Wisnu Widjanarko mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli merupakan momentum bagi orang tua meningkatkan kualitas interaksi dengan anak.

"Hari Anak Nasional momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara orang tua dengan anaknya," katanya di Purwokerto, Selasa (23/7).

Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga FISIP Universitas Jenderal Soedirman mengatakan Hari Anak Nasional juga merupakan momentum untuk memberi dukungan kepercayaan terhadap harapan dan impian anak.

"Tentu saja selama apa yang dicita-citakan tersebut positif dan konstruktif," katanya.

Wisnu yang juga merupakan dosen Magister Ilmu Komunikasi Unsoed tersebut mengatakan Hari Anak Nasional juga merupakan momentum bagi anak untuk meningkatkan kreativitas.

"Hari Anak Nasional merupakan momentum yang tepat bagi anak untuk menunjukkan ide dan gagasannya, melatih kepekaan sosial melalui interaksi dengan sesama secara tatap muka," katanya.

Dengan demikian, anak dapat mengurangi ketergantungan terhadap gadget atau penggunaan teknologi untuk berkomunikasi. "Dengan berkomunikasi secara langsung anak dapat meningkatkan interaksi sosialnya, baik dengan orang tuanya maupun dengan orang-orang di lingkungan terdekatnya," katanya.

Sementara itu, dia juga mengatakan Hari Anak Nasional merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah untuk membuat lebih banyak lagi kebijakan yang ramah anak.

"Ini momentum bagi pemerintah untuk mendorong masyarakat dan semua pemangku kepentingan terlibat dalam lebih banyak lagi kebijakan, program, kegiatan yang ramah anak," katanya.

Dia juga menambahkan Hari Anak Nasional merupakan momentum yang tepat untuk menginisiasi, mengedukasi dan mendorong kreativitas anak. "Selain itu perlu meningkatkan ruang dan aktivitas anak yang multikultur, sehingga mengasah empati, dan semangat kebangsaan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement