Rabu 24 Jul 2019 05:36 WIB

Huawei Klaim Alami Pertumbuhan Pendapatan

Pertumbuhan pendapatan Huawei diklaim mencapai 30 persen.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Friska Yolanda
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi asal China, Huawei Technologies Co Ltd, mengklaim mengalami pertumbuhan pendapatan sebanyak 30 persen. Pertumbuhan itu terjadi sekalan dengan kasus pembatasan ekspor teknologi ke AS. 

Hal itu dilaporkan oleh Bloomberg berdasarkan orang-orang yang mengetahui mengenai hal ini. AS telah menempatkan Huawei pada daftar hitam ekspor beberapa waktu lalu. Alasannya, AS mengutamakan keamanan nasional yang melarang pemasok AS untuk menjual kepada perusahaan pembuat peralatan telekomunikasi terbesar kedua di dunia itu, tanpa persetujuan khusus.

Baca Juga

Pertumbuhan pendapatan perusahaan yang juga pembuat ponsel pintar nomor dua di dunia itu tumbuh sebesar 30 persen pada semester pertama. Angka itu sebelumnya mengalami penurunan dari 39 persen dalam tiga bulan pertama 2019. Namun, Bloomberg mengatakan, angka itu naik tajam dari 2018.

Huawei sejauh ini berhasil meningkatkan pendapatan dengan secara agresif. Menurut Bloomberg, perusahaan itu dapat mengamankan kontrak untuk peralatan jaringan generasi kelima atau 5G.