REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bendungan Karet di Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang jebol. Akibat kondisi ini, 500 hektare sawah di wilayah tersebut mengalami keterlambatan tanam. Seharusnya, sawah tersebut sudah tanam sejak 1,5 bulan yang lalu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, M Hanafi Chaniago, mengatakan, Bendungan Karet ini berfungsi sebagai pengatur air ke wilayah Cilamaya Wetan. Akan tetapi, saat ini kondisinya memprihatinkan karena jebol. Kondisi ini jelas memengaruhi ketersediaan air untuk pertanian.
"Air tidak bisa mengalir ke irigasi dengan optimal," ujar Hanafi kepada Republika.co.id, Rabu (24/7).
Ia sudah melaporkan kejadian ini ke BBWS Citarum karena kewenangan untuk memerbaiki sarana dan prasarana tersebut ada di instansi itu. Bahkan, pada Selasa kemarin BBWS Citarum sudah meninjau ke lapangan.
Informasinya, perbaikan tanggul Bendung Karet yang jebol ini akn dilakukan pada 2020. Adapun solusi untuk suplai air ke irigasi, para petani menggunakan pompa air supaya air dari Bendung Karet ini bisa diterdistribusikan ke irigasi.
"Untuk sementara, kita memanfaatkan pompanisasi dulu. Selain itu, areal sawah yang terlambat tanam ini, kita dorong untuk segera dialiri air," katanya.