Rabu 24 Jul 2019 10:25 WIB

Pemrotes Hong Kong Sebabkan Kereta Terlambat Berangkat

Pemrotes Hong Kong menyatakan berencana mengganggu layanan kereta pagi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Serangan kelompok bertopeng di stasiun kereta Hong Kong
Foto: Lam Cheuk-ting via AP
Serangan kelompok bertopeng di stasiun kereta Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Sekelompok kecil pemrotes antipemerintah di Hong Kong sempat mengacaukan kesibukan pagi dan menyebabkan penumpang menumpuk di stasiun utama, Rabu (24/7). Tindakan itu mendorong operator kereta Hong Kong mengumumkan penundaan keberangkatan kereta Island Line.

Dilansir di Straits Times, Rabu (24/7), MTR Corp, operator kereta api perkotaan Hong Kong, menyatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya penundaan dapat diperkirakan karena sejumlah insiden penyumbatan pintu kereta api. Perusahaan mengatakan waktu perjalanan 10-15 menit lebih lama dari biasanya.

Baca Juga

TVB kemudian melaporkan layanan kereta api kembali normal pada pukul 09.15 waktu setempat. Para pengunjuk rasa yang telah berkampanye selama beberapa pekan menyatakan mereka berencana untuk mengganggu layanan pagi.

Langkah itu dilakukan setelah belasan pemrotes dan penumpang lainnya terluka pada Ahad. Saat itu gerombolan pria bersenjata tongkat menyerang mereka di sebuah stasiun kereta api di pinggiran utara Yuen Long.

Beberapa pengunjuk rasa pada Rabu mengenakan topeng untuk menyembunyikan identitas mereka, dan terlihat di peron di stasiun Admiralty sekitar pukul 08.15. Mereka meneriaki polisi saat para penumpang berdiri dalam antrean panjang untuk naik kereta.

RTHK melaporkan, beberapa pengunjuk rasa terlihat menghalangi pintu kereta untuk menutup. Mengutip unggahan, RTHK menyatakan para pengunjuk rasa tampaknya marah dengan MTR Corp, karena mengizinkan massa bersenjata untuk melancarkan serangan brutal terhadap para pengunjuk rasa dan penumpang di stasiun MTR Yuen Long.

HK01 melaporkan pada Senin malam bahwa enam pria, termasuk yang diduga anggota triad Wo Shing Wo dan 14K, telah ditangkap sehubungan dengan serangan itu. Sehari kemudian, polisi mengatakan mereka telah menangkap lima pria lagi sehingga totalnya menjadi 11.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement