Rabu 24 Jul 2019 11:41 WIB

Nissan Berencana Pecat 10 Ribu Karyawan Secara Global

Rencana PHK ini akan diumumkan Nissan pada Kamis (25/7) besok.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Nissan Motor
Foto: REUTERS
Nissan Motor

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Nissan Motor Co Ltd berencana untuk memberhentikan 10 ribu karyawan untuk memperbaiki bisnisnya. Rencana global mencakup 4.800 PHK yang diumumkan pada Mei dan sebagian besar akan berada di pabrik di luar negeri dengan tingkat pemanfaatan yang rendah, kata sumber dari perusahaan.

Rencana PHK ini akan diumumkan bersama dengan hasil keuangan pada Kamis (25/7). Nissan menolak berkomentar.

Baca Juga

Saham Nissan tercatat naik 0,9 persen di perdagangan pagi ini (Rabu, 24/7). Pengurangan melebihi 7 persen dari 138 ribu tenaga kerja, menyoroti tingkat masalah yang dihadapi CEO Hiroto Saikawa, yang juga berada dalam dengan hubungan retak dengan mitra aliansi Prancis Renault SA setelah penangkapan mantan direktur bersama mereka, Carlos Ghosn. Ghosn didakwa melakukan pelanggaran keuangan dan membantah melakukan kesalahan.

Saikawa mempertahankan pekerjaannya dalam pemungutan suara pada rapat pemegang saham tahunan bulan lalu, meskipun ia harus melawan teguran yang jarang dilakukan oleh perusahaan penasihat proxy terkemuka yang mendesak pemegang saham untuk tidak menunjuk kembali dia, mengingat dia dipersiapkan untuk kepemimpinan oleh Ghosn.

Dari catatan, Saikawa telah berjuang untuk menghentikan penurunan penjualan di Amerika Serikat, salah satu pasar luar negeri terbesarnya, di mana ia telah membayar insentif penjualan tinggi untuk dealer.

Pada bulan Mei, Nissan memperkirakan penurunan 28 persen dalam laba operasi tahunan, menambah penurunan 45 persen pada tahun sebelumnya, menempatkan perusahaan pada jalurnya untuk pendapatan terlemah dalam 11 tahun.

Sementara mengatasi kinerja yang goyah, Saikawa juga harus memperbaiki kepercayaan dengan Renault, yang telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir ketika pembuat mobil Prancis itu mencari kendali lebih besar di dalam Nissan.

Renault memiliki 43 persen dari pembuat mobil Jepang, yang pada gilirannya memegang 15 persen saham tanpa hak suara di mitranya. Saikawa, yang telah mencari pijakan yang lebih setara dengan Renault, bulan lalu mengatakan Nissan akan menunda diskusi tentang masa depan aliansi untuk memprioritaskan kinerja. Pemutusan hubungan kerja secara luas pertama kali dilaporkan oleh Kyodo pada Selasa malam.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement