REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengatakan tidak akan mengesampingkan penggunaan kekuatan dalam upaya mereunifikasi Taiwan. Mereka juga berjanji akan menggunakan semua langkah militer yang diperlukan untuk melawan 'separatisme'.
Dalam buku putih pertahanan nasional Cina yang dirilis pada Rabu (24/7), Negeri Tirai Bambu itu memasukkan 'Kemerdekaan Taiwan' dalam prioritas utama mereka. Skala prioritas itu termasuk memerangi kelompok separatis di Tibet dan di wilayah Xinjiang.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Wu Qian mengatakan ancaman separatis Taiwan terus meningkat. Ia memperingatkan siapa pun yang ingin memerdekakan Taiwan akan bertemu jalan buntu.
Buku putih itu juga menyebutkan pergerakan Amerika Serikat, Jepang dan Australia yang meningkatkan kehadiran militer mereka di Asia Pasifik. Dalam buku putih itu, Cina mengatakan kehadiran militer tiga negara tersebut mengancam ketidakpastian di kawasan.
Buku putih tersebut melaporkan pengerahan sistem pertahanan misil AS di Korea Selatan merusak keseimbangan strategis di kawasan. Mereka juga membahas penafsiran baru konstitusi Jepang pasca-Perang Dunia II yang menurut Cina dapat membuat militer Jepang bergerak lebih jauh dari batas pantai mereka.
Ekspansi militer Cina dalam beberapa tahun terakhir ini memicu kekhawatiran beberapa negara Pasifik. Kawasan Pasifik sudah lama didominasi oleh Angkatan Laut AS.