REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Fakhrizal mengatakan daerahnya aman dari terorisme. Fakhrizal meluruskan informasi yang dikeluarkan Mabes Polri melalui Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas pascapenangkapan Novendri yang merupakan jaringan Jamaah Anshorut Daulah.
Humas Polri menyebut Novendri merencanakan penyerangan pada 17 Agustus di delapan titik di Sumbar. "Saya sudah konfirmasi ke anggota saya di lapangan tidak ada ditemukan itu bahan peledak, bom, dan senjata api segala macam," kata Fakhrizal di Padang, Rabu (24/7).
Tim Densus 88 Anti Teror menangkap Novendri di kediamannya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Kamis (18/7). Kapolda mengaku kaget dengan berita itu yang menyebutkan Novendri merencanakan serangan teror pada 17 Agustus nanti. Setelah penangkapan itu, Fakhrizal langsung menanyakan ke Dirintel dan Dirkrimum mengenai proses penangkapan.
"Dirkrimum dan Dirintel melaporkan situasinya dan barang bukti yang disita. Laporan mereka tidak ada bom yang ditemukan di lokasi, tidak ada senjata yang ditemukan di lokasi. Jadi kalau mengatakan pengeboman delapan titik itu saya juga, tanyakan saja ke densus 88 aja," ujar Fakhrizal.
Fakhrizal menegaskan situasi di Sumbar aman dan kondusif. Terutama sejak Pemilu serentak dan Idul Fitri. Kapolda meyakini tersangka teror Novendri tidak akan mengebom Sumbar. "Sumbar aman. Saya juga putra daerah Sumbar. Tidak mungkin orang Sumbar mengebom daerahnya sendiri," kata Fakhrizal.