REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar Solo Festival Keroncong 2019 di Halaman Balai Kota Solo pada Jumat-Sabtu (26-27/7). Tahun ini, panitia mengundang bintang tamu keroncong dari luar daerah.
Salah satunya, artis serba bisa Dorce Gamalama. Dorce akan berkolaborasi dengan maestro keroncong asal Solo, Waldjinah. Selain itu, festival keroncong tahunan tersebut juga bakal menghadirkan sejumlah penyanyi legenda era 1980-an.
Kepala Bidang Kesenian, Sejarah dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Solo, Mareta Dinar, menjelaskan, Solo Keroncong Festival 2019 mengambil tema "Warna Warni Keroncong Nusantara #2".
Tahun sebelumnya, perhelatan yang sama juga menggunakan tema tersebut. Festival tersebut mengambil konsep panggung Museum Radya Pustaka.
Sebanyak 10 grup orkes keroncong akan mengisi acara tersebut. Pada hari pertama, pertunjukan akan diisi orkes keroncong dari Tanjung Enim Sumatra Selatan, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Tjong Young Gita Citra Alam (TYGCA) Demak, Orkes Keroncong Swastika Solo, dan Bintang Surakarta.
Kemudian pada hari kedua akan tampil Sekolah Pilar Remaja Cibubur, Anjuk Ladang, De Poespo, NusWa Solo, dan BPD Jateng. Menurutnya, panitia sengaja menampilkan orkes keroncong dari luar Kota Solo sebagai salah satu upaya mengenalkan musik keroncong ke seluruh Nusantara.
"Cara ini kami anggap efektif karena proses pengembangan keroncong dewasa ini bisa dibilang stagnan," kata Mareta saat jumpa pers di Balai Kota Solo, Rabu (24/7).
Mareta menambahkan, Dorce telah menyatakan keinginan secara pribadi untuk tampil di Solo Keroncong Festival 2019. Dorce ingin tampil duet dengan maestro keroncong Waldjinah.
"Rencananya Dorce akan menyanyikan lagunya sendiri yang berjudul "Gesang" yang dibawakan duet dengan Ibu Waldjinah. Beliau juga akan menyanyikan beberapa lagu bersama penyanyi legendaris," imbuhnya.
Waldjinah menyatakan, musik keroncong perlu dilakukan peleburan maupun penambahan dengan jenis musik lain. "Bagi saya tidak apa-apa. Kami beri kebebasan agar bereksplorasi dengan musik masa kini. Itu juga yang membuat keroncong jadi ada cong dut (keroncong dangdut), cong rock (keroncong rock)," ucapnya.
Di samping penampilan orkes keroncong, festival tersebut juga akan dimeriahkan dengan pameran kuliner. Kuliner akan dibagi menjadi dua blok dengan konsep Kuliner Jadoel dan Kuliner Kekinian. Setiap blok akan diisi oleh 15 stan kuliner.
Kuliner Djadoel akan diisi oleh hidangan khas Kota Solo dan Daerah. Sedangkan Kuliner Kekinian akan diisi oleh makanan dan minuman berkonsep modern dan inovatif.