REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mencatat sampai saat ini sudah ada seluas 2.100 hektare sawah yang ditanami padi mengalami puso atau gagal panen pada musim kemarau ini. "Yang puso saat ini sudah 2.100 hektare areal persawahan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Takmid di Indramayu, Rabu (24/7).
Dari 2.100 hektare persawahan yang gagal panen itu tersebar di beberapa kecamatan. Seperti di Kroya, Kandanghaur, Gabus, Gantar dan Losarang. Takmid mengatakan selain gagal panen, di Indramayu juga ada 12 ribu hektare lagi sawah yang terancam gagal panen karena kekeringan, baik itu ringan, sedang dan berat.
"Kalau yang mengalami kekeringan kita catat per 17 Juli ada 12 ribu hektare, baik ringan, sedang maupun berat," tuturnya. Dia menambahkan ada juga 10 ribu hektare sawah yang terancam kekeringan, apabila minggu-minggu ini tidak bisa teraliri air.
Semua itu lanjut Takmid, karena cuaca saat ini juga ekstrim. Irigasi pertanian juga banyak yang rusak, sehingga menambah parah kekeringan di Indramayu. "Irigasi pertanian juga banyak yang rusak, sehingga air tidak tersalurkan merata," katanya.