REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Mahmoud Abbas pada Selasa (23/7) menyerukan penyelenggaraan pertemuan mendesak pemimpin Palestina pada Kamis di markas presiden di Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan.
"Mengingat tantangan besar yang berlanjut pada semua tingkat oleh pihak Israel, baik yang berkaitan dengan penahanan dana Palestina, maupun berlanjutnya kegiatan pemukiman yang ditolak dan merusak,” kata juru bicara Presiden Nabil Abu Rudeineh.
Rudeineh mengatakan, pertemuan juga ditujukan untuk mengakhiri pembongkaran puluhan rumah, yang paling akhir di Wadi Al-Hummus di Sur Baher, sebelah tenggara Yerusalem.
“Yang Mulia telah menyerukan penyelenggaraan pertemuan darurat pada Kamis malam untuk memutuskan reaksi bagi semua pelanggaran dan tantangan ini," kata Abu Rudeineh dalam satu pernyataan.
Dia mengatakan pertemuan itu akan berada di persimpangan semua tingkat, berkaitan dengan serangkaian tindakan penolakan Israel dan diakhirinya tantangan Amerika serta upayanya untuk mendukung provokasi Israel dan menciptakan fakta yang tidak berkaitan dengan hak hukum dan asasi Palestina.