Kamis 25 Jul 2019 00:17 WIB

Kekeringan di Kabupaten Indramayu Meluas

Gagal panen di Indramayu pun meluas seiring kekeringan yang terjadi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Petani berada di areal sawah miliknya yang kekeringan di Desa Pegagan, Kecamatan Terisi, Indramayu, Jawa Barat, Senin (15/7/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petani berada di areal sawah miliknya yang kekeringan di Desa Pegagan, Kecamatan Terisi, Indramayu, Jawa Barat, Senin (15/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Kekeringan maupun gagal panen (puso) yang melanda areal tanaman padi di Kabupaten Indramayu pada musim kemarau saat ini semakin meluas. Kerugian yang dialami petani akibat kondisi itupun mencapai puluhan miliar rupiah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid menjelaskan, berdasarkan data per 17 Juli 2019, luas areal tanaman padi yang mengalami kekeringan di Kabupaten Indramayu mencapai 14.100 hektare. Dari jumlah itu, sebanyak 12 ribu hektare masuk kategori kekeringan berat, sedang dan ringan.

Baca Juga

‘’Sedangkan sisanya yang mencapai 2.100 hektare, telah mengalami puso,’’ ujar Takmid, saat ditemui di sela kegiatan Ekspo Peternakan dan Lomba Ternak Jabar 2019 di GOR Singalodra Indramayu, Rabu (24/7).

Adapun areal tanaman padi yang sudah mengalami puso itu di antaranya tersebar di Kecamatan Kandanghaur, Losarang, Gabuswetan, Kroya dan Gantar. Takmid menambahkan, selain tanaman yang sudah mengalami kekeringan, saat ini banyak pula tanaman padi yang  terancam kekeringan. Dia menyebutkan, tanaman padi yang terancam kekeringan saat ini mencapai sekitar 10.500 hektare.