Kamis 25 Jul 2019 18:59 WIB

Pelaksana Underpass Kentungan Diminta Evaluasi Koordinasi

Ambles itu terjadi lantaran antrean kendaraan terlalu lama.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Pekerja mengevakuasi mobil yang terperosok di proyek underpass Kentungan yang ambles, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (23/7/2019). Galian proyek pembangunan underpass Kentungan ambles dan mengakibatkan satu truk dan mobil Land Rover milik wisatawan asal Australia terperosok, tidak ada korban dalam kejadian tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Oky
Pekerja mengevakuasi mobil yang terperosok di proyek underpass Kentungan yang ambles, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (23/7/2019). Galian proyek pembangunan underpass Kentungan ambles dan mengakibatkan satu truk dan mobil Land Rover milik wisatawan asal Australia terperosok, tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekretaris Komisi C DPRD DIY, Gimmy Rusdin Sinaga, baru saja melakukan sidak ke TKP ambles di sisi barat simpang empat Kentungan, Kabupaten Sleman, DIY. Ia meminta pelaksana pembangunan tingkatkan koordinasi.

"Tolong koordinasi, misal lampu merah kalau terlalu cepat bisa diatur Dinas Perhubungan. Misal 60 detik per arah dibuat 100 detik bisa, ini soal koordinasi, mungkin dengan polisi," kata Gimmy, Kamis (25/7).

Ia menilai, jika yang melakukan pengaturan cuma orang-orang sipil yang selama ini merupakan pegawai-pegawai Istaka Karya, kemungkinan diabaikan. Gimmy merasa, tetap banyak pengendara akan menerobos.

Belum lagi, sejak awal yang boleh melintas memang cuma Bus Transjogja. Tapi, ia memperkirakan, daripada macet akhirnya ditoleransi, yang dampaknya jalan ambles dan dua kendaraan terperosok ke dalam jalan. "Alhamdulillah tidak ada korban, kalau tadi kita putuskan tegas, kita tolong koordinasi dengan pihak-pihak terkait, polisi, Dinas Perhubungan," ujar Gimmy.

Tapi, Gimmy menekankan, kejadian ini tidak akan mengganggu proses pembangunan Underpass Kentungan. Bahkan, jika cepat selesai, akan dilanjutkan proyek-proyek untuk Jalan Gejayan dan Jalan Monjali. "Jadi yang kita perjuangkan, kita ngemis-ngemis ke Jakarta itu Kentungan, Gejayan dan Monjali, tapi yang yang paling di sini, tidak mungkin kita setop," kata Gimmy.

Sayangnya, dari sidak yang dilakukan, belum diketahui siapa yang salah dan siapa yang benar dalam kasus tersebut. Ia berpendapat, semuanya terlibat dalam suatu kondisi miskomunikasi.

Setelah ini, ia menyarankan agar pelaksana pembangunan tegas saja dalam menerapkan peraturan. Terlebih, Gimmy mengklaim Underpass Kentungan merupakan proyek besar yang memang dibutuhkan masyarakat.

Soal kejadian ambles, ia mengaku sudah menanyakan dan mendapati saat itu banyak masyarakat yang tidak sabar. Hal itu yang disebut mengakibatkan kendaraa bermuatan melebihi tonase masuk. "Sebetulnya, yang pertama jatuh itu truk yang membawa kayu sengon, ndilalah (kebetulan) di belakangnya ada jip, jatuh," ujar Gimmy.

Padahal, jika dilihat dari CCTV ketika terjadinya ambles jalan, posisi mobil jip justru ada di depan truk. Sedangkan, di belakang truk tampak ada satu lagi truk dengan ukuran yang hampir sama.

Maka dari itu, saat truk jatuh, penumpang jip masih sempat keluar sesaat sebelum mobil ikut jatuh. Selain itu, pada saat yang sama, terdapat truk-truk lain berukuran sama mengantre di tengah-tengah kemacetan.

Tapi, Gimmy meyakini, jika lampu merah kala itu tidak terlalu lama, tidak akan terjadi jalan ambles. Ia berpendapat, ambles itu terjadi lantaran antrean kendaraan terlalu lama. Meski begitu, ia menekankan, seharusnya jalan-jalan yang diizinkan dilintasi kendaraan itu dipondasi dan dikasih talud terlebih dulu. Namun, TKP ambles sendiri belum dipondasi. "Mungkin pelaksana merasa itu sudah kuat, tapi karena tidak kuat miring-miring, jatuh," kata Gimmy.

Sebelumnya, satu truk berukuran sedang dan satu mobil jip menjadi korban amblesnya jalan di sisi barat simpang empat Kentungan. TKP tepat berada di samping proyek pembangunan Underpass Kentungan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dari kejadian itu. Namun, satu pengemudi truk asal Magelang dan tiga warga asal Australia yang berada di mobil jip tampak mengalami trauma setelah kejadian.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement