REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) siswa baru di sejumlah SMA/SMK di Kabupaten Purbalingga, tidak hanya diisi dengan kegiatan yang bersifat pengenalan sekolah. Namun MOS juga diisi pelatihan mengenai mitigasi bencana.
Seperti yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Purbalingga, para siswa baru mendapat pemahaman mengenai mitigasi bencana dari BPBD setempat. "Kami mengapresiasi pihak sekolah yang memberi kesempatan pada kami untuk memberi pemahaman mengenai kebencanaan pada siswa baru," jelas Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Purbalingga Farhan, Kamis (25/7).
Dia menyebutkan, wilayah Kabupaten Purbalingga merupakan wilayah yang rawan dengan kejadian bencana alam baik bencana longsor, banjir, gempa dan erupsi gunung api. Untuk itu, dia menilai pemahaman mitigasi bencana saat penting diberikan pada masyarakat untuk meminimalisir korban.
Dia berharap pemahaman mengenai mitigasi bencana di kalangan pelajar ini tidak hanya diberikan pada saat pelaksanaan MOS. Lebih dari itu, bisa diintegrasikan dalam kegiatan estrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah.
Dikutip dari BNPB, Kabupaten Purbalingga menduduki ranking 17 di Provinsi Jawa Tengah dalam hal Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI). Sedangkan untuk tingkat nasional, Kabupaten Purbalingga menempati ranking 26. "Berdasarkan data IRBI tersebut, Kabupaten Purbalingga menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi bencana cukup tinggi," kata Farhan.