REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemain tunggal putra Indonesia unggulan tujuh, Anthony Sinisuka Ginting harus terhenti di babak perempat final Jepang Terbuka 2019. Ginting ditaklukkan wakil tuan rumah unggulan pertama, Kento Momota dengan skor 13-21, 22-20, 15-21.
Duel Anthony dengan Momota memang selalu ditunggu karena kedua pemain sama-sama mesti kerja keras untuk menang. Para pecinta bulu tangkis pun kerap menyebut duel panas ini dengan sebutan 'Duel Momogi', yang merupakan singkatan dari Momota-Ginting.
Ginting yang ketinggalan di game pertama, mencoba untuk mengurangi kesalahan sendiri dan mempercepat tempo main di game kedua. Namun sayangnya di game ketiga, Anthony kembali terbawa irama permainan Momota yang lebih lambat.
"Saya sudah mempersiapkan strategi dari semalam, sudah ada gambaran karena sudah sering ketemu. Di game pertama saya banyak kesalahan sendiri dengan out-out tipis dan nyangkut di net. Saya bisa menyusul di game kedua dengan menerapkan main cepat tapi tetap sabar," kata Ginting usai bertanding kepada badmintonindonesia.org, Jumat (26/7).
"Momota sudah mengantisipasi permainan saya, lalu di game ketiga dia meredam permainan cepat saya dan balik lagi ke tempo mainnya dia yang lambat. Saat itu saya sudah coba kontrol, juga secara pikiran, anggap ini partai final dan coba maksimal, tapi saya balik lagi banyak mati-mati sendiri," ujar dia.
Ginting menyadari, Momota memang tak mudah dimatikan dengan satu dua kali serangan, karena ia punya pertahanan yang rapat. "Memang beda kalau mau lawan dia, Momota nggak gampang mati. Waktu saya dapat bola yang enak buat menyerang pun nggak bisa langsung mematikan lawan. Saya juga selalu berpikir bahwa dia nggak bisa langsung dimatikan," kata Ginting menjelaskan.
Dengan kekalahan ini, semakin memperbesar jarak ketertinggalan Ginting dalam rekor pertemuan melawan Kento menjadi 3-9. Ginting mengalami lima kali kekalahan secara beruntun, termasuk di turnamen ini.
Masih ada satu lagi harapan di tunggal putra lewat Jonatan Christie yang akan bertanding di partai terakhir melawan Anders Antonsen dari Denmark.