REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko membantah acara pembubaran TKN di sebuah restoran di Menteng, Jakarta pada Jumat (26/7) sore membahas koalisi. Presiden Jokowi, kata Moeldoko, juga belum memberikan instruksi untuk mengumpulkan ketua partai politik.
"Konteksnya tadi bukan bicara koalisi, konteksnya bicara dengan TKN, beda loh ya antara tim kampanye nasional dengan koalisi. Dalam TKN melibatkan sekjen partai politik pendukung, disitu juga ada organ tim kampanye nasional, jangan rancu," kata Moeldoko.
"Hari ini khusus presiden berbicara tentang tim kampanye nasional yang hari ini mulai dibubarkan udah sampai situ," lanjut dia.
Menurutnya, Jokowi sama sekali tidak menyinggung terkait koalisi. Apalagi, mengenai rencana mengumpulkan ketua partai politik.
"Pak Jokowi belum mengumpulkan ketua partai politik secara keseluruhan. Nanti harus bagaimana tunggu saja sebentar," ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Kantor Staf Kepresiden itu mengatakan mengenai penambahan anggota koalisi, masing-masing partai memiliki pandangan yang berbeda. "Pak Jokowi selalu mendengarkan, apalagi partai koalisi pendukung untuk (satu suara menambah koalisi, red) itu belum," kata Moeldoko.
"Kalau bisa diperkuat lagi kenapa enggak, tapi intinya dengan yang ada itu sudah solid banget," tambahnya.
Sementara itu pembubaran TKN belangsung sekitar pukul 16.45 WIB hingga pukul 18.25 WIB di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat. Para pejabat TKN yang hadir antara lain Ketua Dewan Pengarah Jusuf Kalla, Ketua TKN Erick Thohir, dan Wakil Ketua TKN Moeldoko. Sejumlah tokoh partai juga terlihat di tempat acara antara lain Sekjen Nasdem Johnny G Plate, politikus PSI Tsamara Amani, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, dan Sekjen PPP Arsul Sani
Ikuti Whatsapp Channel Republika