REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli vulkanologi Surono mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tidak panik akibat erupsi Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, erupsi tidak terlalu membahayakan. "Warga Bandung aman-aman saja, jangan panik," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/7).
Bahkan, kata dia, bagi masyarakat atau wisatawan dari arah Jakarta yang ingin bertolak ke Bandung, tidak perlu balik arah atau mengubah rute perjalanan. Karena menurutnya, situasi cukup aman.
Meskipun demikian, ia tetap mengimbau masyarakat dan wisatawan agar mewaspadai aktivitas Gunung Tangkuban Perahu di sekitar bibir kawah. "Kecuali di sekitar bibir kawah Gunung Tangkuban Perahu, bisa saja terkena abu namun tidak menyebabkan kematian," katanya.
Kendati begitu, ia tetap mengaku kaget dengan erupsi Gunung Tangkuban Perahu yang terjadi secara tiba-tiba. Padahal status gunung tersebut masih normal.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, erupsi pada pukul 15.48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas permukaan laut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan abu erupsi Gunung Tangkuban Perahu saat ini tidak begitu hitam pekat lagi. Warna abu vulkanik yang muncul dari Kawah Ratu sudah cukup putih, artinya yang dikeluarkan saat ini hanya uap air.
PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat yang berada di sekitar gunung itu agar tidak mendekati wilayah wisata Tangkuban Perahu. Gunung tersebut mempunyai ketinggian 2.084 meter dengan bentuk stratovulcano.