REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Seorang mahasiswa asal Amerika Serikat (AS) mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap seorang polisi saat berada di Ibu Kota Roma, Italia. Kejadian yang menggemparkan negara di Eropa Barat itu terjadi, Jumat (26/7).
Menurut laporan, seorang perwira polisi militer Italia Brigadir Mario Cerciello Rega meninggal setelah berulang kali ditikam. Sebelumnya, ia mencoba menangkap dua orang yang diduga melakukan pencurian tas di salah satu area populer bagi turis di negara itu.
Pada awalnya, sejumlah media menyebutkan pelaku penyerangan polisi itu adalah warga Afrika Utara. Namun, polisi kemudian memberi keterangan dua mahasiswa Amerika telah ditangkap di sebuah hotel dan melakukan interogasi atas insiden itu.
ANSA kemudian melaporkan salah satu dari kedua pelajar AS itu mengaku telah melakukan pembunuhan. Meski demikian, nama dari mereka tidak disebutkan. Hanya umur pelaku yang dikonfirmasi, yakni berusia 19 tahun.
Kasus pembunuhan polisi di Italia selama ini sangat jarang terjadi. Karena itu, kejadian yang dilakukan oleh pelajar asal AS itu sangat menggemparkan banyak politikus.
“Pencarian sedang berlangsung di Roma untuk menangkap pelaku yang menikam Carabinieri,” ujar Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini melalui jejaring sosial Twitter, dilansir The New York Times, Sabtu (27/7).
Polisi sempat merilis video yang memperlihatkan kejadian terjadinya pencurian tas di distrik Trastevere di Roma. Saat itu, dua pria terlihat mengikuti pria dan kemudian merampas tas berisi telepon genggam dan sejumlah uang tunai.
Korban mencoba menelepon nomor di telepon genggamnya dan pelaku pencurian menawarkan untuk menjual tas yang dirampas itu. Mereka kemudian setuju bertemu di tempat yang ditentukan.
Korban kemudian memberi tahu polisi, yaitu Rega yang sedang bertugas namun mengenakan pakaian sipil. Rega yang mencoba mendekati para pelaku pencurian secara tiba-tiba ditikam dan hanya beberapa saat setelahnya tewas.