REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasca erupsi Gunung Tangkuban Perahu pada Jumat (26/7) sore kemarin, aktivitas gunung ini masih belum stabil. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat masih ada hembusan asap dan aktivitas tremor di lokasi.
Kassubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Nia Haerani mengatakan pada saat erupsi kemarin sebaran abu vulkanik mencapai empat kilometer dari kawah ratu. Saat ini dengan hembusan asap, abu vulkanik juga masih berpotensi keluar dari titik erupsi. Oleh karenanya masyarakat diminta untuk menjauhi kawah hingga radius 500 meter.
"Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu, pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter, serta tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Perahu," kata Nia dalam konferensi pers di Kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (27/7).
Nia mengatakan radius 500 meter dari kawah tercatat masih di sekitar bibir kawah. Sementara untuk pintu masuk dan pemukiman sekitar Gunung Tangkuban Perahu dinilai masih aman. Namun selain abu vulkanik, kata dia, masyarakat diminta agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas gas vulkanik di sekitar Gunung Tangkuban Perahu.
Warga diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar bibir kawah aktif agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa. "Karakter letusan bersifat erupsi freaktif yang memang emmpunyai karakter yang sama potensi bahaya dan hujan abu di sekitar kawah yang gejala vulkaniknya tidak jelas," ujarnya.
Meski demikian, ia meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Untuk mengantisipasi hujan abu, masyarakat bisa menggunakan masker penutup wajah. Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika mengatakan aktivitas Gunung Tangkuban Perahu tercatat saat ini berada pada Level 1 (Normal).
Dengan masih adanya tremor dan hembusan asap di kawah, maka saat ini di sekitar bibir kawah masih ditutup. "Status masih ditutup sampai pagi ini oleh pihak taman wisata Dan dijaga oleh polisi. Sampai kapannya kita lihat dulu situasi kawah. Kalau berhenti ya bisa dibuka," ujar Gede.
Ia menambahkan untuk aktivitas penerbangan dinilai masih aman berdasarkan pemantauan. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan ototitas Bandara Husein Sastranegara berkaitan keamanan penerbangan di sekitar Bandung. "Tidak terdeteksi ada sebaran abu. Jadi kenapa nggak ada, karena abunya yang muncrat cuma 200 meter. Letusannya kecil. Jadi penerbangan aman," ujarnya.