Sabtu 27 Jul 2019 12:50 WIB

Jalur Wisata Lembang Lengang

Aktivitas warga pun terpantau berjalan normal.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Kondisi terkini objek wisata Gunung Tangkuban Perahu yang lengang, Sabtu (28/7). Sejumlah petugas kepolisian menjaga jalur menuju kawah Gunung Tangkuban Perahu.
Foto: M Fauzi Ridwan / Republika
Kondisi terkini objek wisata Gunung Tangkuban Perahu yang lengang, Sabtu (28/7). Sejumlah petugas kepolisian menjaga jalur menuju kawah Gunung Tangkuban Perahu.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG - Arus jalur wisata di Lembang hingga Tangkuban Perahu terpantau lengang pascaerupsi kawah ratu di Gunung Tangkuban Perahu pada Jumat (26/7) sore. Sejumlah tempat rumah makan pun terpantau sepi pengunjung.

Berdasarkan pantauan, sejak di alun-alun Lembang hingga objek Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu arus lalu lintas ramai lancar. Tidak terjadi kepadatan yang panjang atau kemacetan seperti yang biasanya terjadi.

Selain itu, aktivitas warga pun terpantau berjalan normal. Tidak terdapat penutupan lalu lintas baik dari arah Subang menuju Lembang maupun sebaliknya.

Warga Desa Cikole yang dekat dengan lokasi Tangkuban Perahu pun tidak mengungsi karena material erupsi hanya sampai radius 500 meter dari pusat kawah ratu. Meski begitu, wisatawan dilarang mendekat ke kawah ratu dalam radius 2 kilometer.

"Aktivitas masih normal seperti biasa. Tapi kami terus pantau perkembangan," ujar Aep (36), salah seorang warga setempat, Sabtu (27/7).

Menurutnya, sebelumnya warga sempat panik ketika mendengar Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi.

"Warga sempat panik karena mobil wisatawan ada yang turun dengan tertutup abu vulkanik. Kita khawatir sampai ke pemukiman," katanya.

Berdasarkan pantauan sejumlah anggota BPBD, kepolisian dibantu relawan sejak Jumat malam mendirikan tenda di sekitar gerbang masuk kawasan objek wisata untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement