Sabtu 27 Jul 2019 13:03 WIB

Filipina Diguncang Gempa, Delapan Orang Meninggal Dunia

Delapan orang meninggal dan 60 orang lain luka-luka

Rep: fergi nadira/ Red: Esthi Maharani
Warga Filipina berhamburan keluar ketika kota mereka dilanda gempa / Ilustrasi
Foto: msnbc.com
Warga Filipina berhamburan keluar ketika kota mereka dilanda gempa / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Filipina dilanda gempa Sabtu (27/7) pagi. Gempa terasa di provinsi paling utara Filipina yang menewaskan delapan orang dan melukai 60 orang lainnya.

Dua kali gempa bumi berkekuatan 5,4 dan 5,9 skala ritcher (SR) melanda Batenes, dan Batan. Gempa pertama di Batenes terjadi pada pukul 4.00 hampir bersamaan dengan diadakannya latihan gempa di ibu kota Manila. Sementara gempa kedua di Batan terjadi pada pukul 7.30.

Direktur Eksekutif Dewan Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen Nasional (NDRRMC) Ricardo Jalan mengatakan, delapan orang ditemukan meninggal dunia pada jam 9.

"Mereka terkena puing-puing bangunan runtuh," Jalad dilansir Strait Times, Sabtu.

Sersan Polisi Uzi Villa mengatakan, masih banyak orang tertidur lelap ketika gempa pertama terjadi. "Beberapa orang meninggal karena mereka tidur nyenyak, sebab masih pagi. Kami melihat rumah-rumah bergetar,  beberapa dinding rumah roboh dan menimpa para korban," kata Villa.

Foto dan video yang diposting di media sosial menunjukkan dinding rumah runtuh, dan puing-puingnya berserakan di jalan. Terlihat pula bagian atas menara gereja yang menggantungkan lonceng gereja, runtuh.

Daerah paling terpukul adalah kota Itbayat dengan populasi hanya 2.800 yang hanya bisa dicapai dengan perahu. Setengah dari penduduk kota itu dievakuasi.

"Sebagian besar rumah yang hancur adalah tua dan terbuat dari batu kapur," kepala NDRRMC di Batanes Dan Esdicul mengatakan kepada stasiun radio DZMM.

Dia mengatakan ada gempa susulan setiap dua jam setelah gempa pertama. Seismolog telah mencatat gempa berkekuatan 5,4 SR lainnya sekitar pukul 9 pagi. Filipina adalah bagian dari "Cincin Api" Pasifik, sebuah busur aktivitas seismik intens yang membentang dari Jepang yang rawan gempa hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement