REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Raya Idul Adha akan segera tiba Agustus mendatang, seluruh umat Muslim menyambut bahagia datangnya hari dimana daging berlimpah. Dalam merayakan puncak hari tersebut, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) akan mendatangi Desa Jabon Mekar, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Puncak kurban kita 11 Agustus 2019 itu di Desa Jabon Mekar, Parung. Kita akan potong sekitar 50 ekor kambing dari Baznas, ditambah dari mitra-mitra kita yang ikut berpartisipasi di hari tersebut,” ungkap Ketua Panitia Kurban Nasional 2019, Mohammad Indra Hadi, saat ditemui usai pamai simpatik "Kurban Berdayakan Desa" di CFD, Ahad (28/7).
Baznas merayakan Idul Adha lantaran sesuai dengan tagline tahun ini, jadi bagaimana Baznas menghimpun dana yang ada di kota, kemudian dibelikan ternak di desa, dan distribusikan kembali ke desa. Karena selama ini pemikiran masyarakat kebanyakan kurban dibeli di kota dan dibagikan di kota juga.
Tahun ini dan tahun kemarin, Baznas selalu menggunakan tagline bahwa hewan itu harus dibeli di desa dan dibagikan di desa. Apalagi melihat dari data BPS sebanyak Rp 69,9 triliun perputaran dana terjadi ketika kurban. Dan bagaimana caranya dana yang besar tersebut bisa juga mengalir di pedesaan.
“Oleh karena itu, Baznas melalui program regulernya Balai Ternak Baznas kembali membawa tagline ini dan membantu para peternak binaan kita yang ada di desa juga berpartisipasi di kurban berdayakan desa ini. Jadi yang selama ini peternak hanya menjual dan tidak merasakan apa yang dia jual, ini kita kembalikan lagi,” papar Indra Hadi.
Beberapa saluran untuk berkurban Baznas bekerja sama dengan beberapa situs seperti Bukalapak dan Tokopedia, kemudian di saluran ritel ada Alfamart. Lalu ada juga Jemput Kurban apabila mudohi ingin dijemput kurbannya karena tidak sempat ke gerai atau transfer, Baznas punya fasilitas tersebut.
“Kita juga ada beberapa titik kita sebar karena di sana jarang atau tidak pernah terjadi pemotongan hewan kurban. Seperti di Lampung, dan beberapa daerah di Pulau Jawa, ada satu desa yang tidak pernah sama sekali pemotongan hewan kurban dan baru tahun lalu Baznas masuk di sana,” ucap Indra Hadi.
Walaupun di desa itu adalah desa minoritas Muslim, Baznas punya kewajiban hadir di sana untuk membantu para Muslim yang ada di sana. Dan sebagai dakwah juga untuk para nonmuslim bahwa Islam punya perayaan Idul Kurban dan untuk dibagikan kepada para Muslim.