REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, peminat rumah susun milik (rusunami) DP 0 persen diminat warga termasuk pemilik kendaraan mewah. Akan tetapi, ia menjamin tahap pertama rusunami tanpa uang muka di Klapa Village tepat sasaran sesuai kriteria.
"Sesuai sasaran, betul. Itu diceritakan juga sebagai indikasi bahwa banyak ternyata yang berminat, bukan? Banyak yang berminat," kata Anies di Jakarta Pusat, Jumat (26/7).
Kendati diminati kalangan pemilik kendaraan mewah dari Porsche hingga Harley Davidson, Anies mengatakan, bukan berarti ada penyimpangan dalam pemberian rusunami DP 0 persen. Para pendaftar bisa siapa saja, tetapi tetap diverifikasi sesuai persyaratan.
"Bahwa yang terima ternyata yang pemilik mobil mewah, tidak, itu menceritakan, ternyata yang punya mobil bagus pun berminat," kata Anies.
Diketahui, pembeli unit rusunami program DP 0 persen harus warga Jakarta yang ditunjukkan dengan kepemilikan KTP DKI. Pembeli juga harus berusia di atas 21 tahun atau berstatus telah menikah yang tidak menerima subsidi dari pemerintah dalam bentuk apa pun untuk pengadaan atau kepemilikan rumah.
Pembeli harus masuk dalam kategori pekerja yang memiliki penghasilan (gaji) di bawah Rp 7 juta per bulannya. Hal ini harus ditunjukkan dengan surat keterangan bahwa yang bersangkutan termasuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pembeli harus memiliki masa kerja minimal satu tahun pada perusahaan orang lain (karyawan), bisa juga menjalankan usaha dengan usia minimal setahun (wiraswasta). Selain itu, yang bersangkutan juga harus memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) ataupun surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan (PPh) yang sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Sementara itu, pada hari pertama, sebanyak 220 orang pendaftar yang lolos verifikasi persyaratan administrasi hadir memenuhi undangan dan mengajukan formulir permohonan kredit DP 0 persen dan pemilihan unit Program Samawa di lokasi Rusunami Klapa Village, Jakarta Timur, Sabtu.
“Antusiasme warga rupanya cukup tinggi. Dari daftar hadir di lokasi, ada terdapat 233 orang, karena ada juga beberapa warga yang tidak termasuk dalam daftar undangan namun tertarik ingin mendaftar," kata Kepala Unit Fasilitasi Pemilikan Rumah Sejahtera Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dzikran Kurniawan, Ahad.
Namun, mereka yang tidak termasuk dalam undangan tetap dilayani dengan baik, diberikan informasi tentang program ini dengan mencatat nama dan data kontaknya untuk nanti akan dikabari jika ada pendaftaran baru.
Skema DP 0 persen memungkinkan warga membeli rumah tanpa uang muka. Sejak layanan dibuka pada pukul 08.00 WIB, warga yang diundang tampak ramai dan datang dengan antusias. Proses pendaftaran, pencocokan identitas, dan pengisian formulir berlangsung tertib lancar. Warga tidak perlu mengantre dan menunggu lama. Semua proses selesai hanya dalam 20-30 menit.
Warga dilayani oleh tim yang terdiri atas unsur Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Pemerintah Provinsi DKI, Perumda Pembangunan Sarana Jaya, dan Bank DKI. Dua warga yang ditemui di lokasi pendaftaran menceritakan besarnya harapan mereka atas program ini.
“Program ini banyaklah manfaatnya, biasanya kan pakai DP-nya gede tuh, Rp 30 juta, ini kan enggak pakai DP, jadi agak ringan. Sebelumnya, saya enggak kepikiran punya rumah di Jakarta, karena kalau pengen punya rumah pasti minggir, kalau di Jakarta kan harganya tidak kebeli,” kata Bonang, seorang pekerja hotel yang saat ini mengontrak di Tanah Merah, Jakarta Utara.
Menurut Bonang, program ini sangat membantu sekali semua orang yang ingin punya rumah di Jakarta. “Penghasilan pas-pasan, tapi ada rumah di Jakarta. Siapa yang enggak pengen?” tutur dia.
Sedangkan, Aris Handoko, karyawan swasta yang tinggal di Jakarta Timur, menuturkan, program ini bisa membantunya punya rumah di Jakarta. “Setelah saya menikah, saya pindah dari orang tua. Tahu sendiri kan kontrak itu rumahnya kecil-kecil. Saya ingin lebih baik daripada ngontrak. Kebetulan ada program ini,” kata Aris.
Sebelumnya, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta mencatat, ada sebanyak 1.790 orang lolos seleksi dan memenuhi syarat program Solusi Rumah Warga (Samawa) atau yang dikenal dengan program DP 0 persen. Kemudian, 1.790 orang itu akan memasuki tahapan pengajuan permohonan kredit dan pemilihan unit.
"Ini kami melakukan evaluasi (seleksi) dengan penuh kehati-hatian dan kecermatan agar tujuan dan sasaran dari program rumah DP nol rupiah atau Samawa ini tepat sasaran," ujar Kepala DPRKP Kelik Indriyanto beberapa waktu lalu.
Kemudian, 1.790 orang akan diundang untuk mengurus pengajuan permohonan kredit dan pemilihan unit di lokasi rumah DP 0 rupiah Klapa Village, Jakarta Timur. Pemohon memiliki waktu selama 10 hari dari 27 Juli hingga 4 Agustus 2019.
Untuk memilih unit yang diminati dan melakukan proses pengajuan permohonan kredit program DP 0 persen ini, pemohon dapat melakukannya ke Bank DKI. Saat ini ada dua tipe utama, yakni tipe 36 dan tipe 21, dan lima subtipe yang dapat dipilih dari harga Rp 184 juta hingga sampai yang paling mahal Rp 341 juta.