Senin 29 Jul 2019 17:08 WIB

BPBD Pandeglang Dorong Penetapan Status Darurat Kekeringan

BPBD Pandeglang mencatat meluasnya daerah terdampak kekeringan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  

 

Baca Juga

Pandeglang Segera Tetapkan Status Darurat Kekeringan

 

PANDEGLANG— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang mengajukan daerahnya segera menetapkan status darurat kekeringan seiring dengan makin bertambahnya kecamatan terdampak kekeringan. Saat ini sudah ada delapan Kecamatan yang sudah terdampak kekeringan di Pandeglang.  

"Sudah ada delapan Kecamatan terdampak kekeringan. Kita sudah ajukan kepada Bupati untuk menetapkan status siaga darurat kekeringan," terang Kepala Seksi (Kasi) Damkar, Kedaruratan dan Logistik BPBD Pandeglang Endan Permana, Senin (29/7).

Adapun Kecamatan yang sudah ditetapkan terdampak kekeringan adalah Bojong, Picung, Munjul, Sindangresmi, Sukaresmi, Angsana Panimbang, dan Patia. Sementara ini Kecamatan Patian menurutnya adalah Kecamatan terdampak paling parah dengan tiga desa terdampak.

Meski begitu, menurutnya, kekeringan yang terjadi pada Kecamatan di atas tidak terjadi pada semua desanya namun hanya terjadi di satu hingga tiga desa pada suatu Kecamatan. Dua unit mobil tanki air bersih milik BPBD Pandeglang dan bantuan dari Palang Merah Indonesia juga Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menurutnya sangat membantu penanganan kekeringan yang terjadi selama ini.

"Karena kekeringan terjadi di satu sampai tiga desa dalam satu Kecamatan, saat ini masih bisa kami tangani. Tapi karena semakin bertambah daerah terdampaknya, jadi kami ajukan surat siaga darurat kekeringan," tuturnya.

Dia menambahkan, dengan ditetapkannnya status siaga darurat kekeringan nantinya diharapkan ada tambahan bantuan penanganan dari BPBD Provinsi Banten. Targetnya pekan ini status siaga darurat kekeringan akan direalisasikan di Pandeglang. 

 

 

 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement