REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jenazah mantan perdana menteri China Li Peng dikremasi di Beijing, Senin (29/7). Sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasanya, bendera nasional China dikebarkan setengah tiang di beberapa tempat, di antaranya di Lapangan Tiananmen, Xinhuamen, Balai Agung Rakyat, Kementerian Luar Negeri, kantor Partai Komunis China (CPC) tingkat provinsi, kantor pemerintah provinsi, Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong, Wilayah Administrasi Khusus Makau, pos perbatasan, pelabuhan, bandar udara, dan seluruh kedutaan besar serta konsulat jenderal China.
Li meninggal dunia di Beijing pada Senin (22/7) dalam usia 91 tahun akibat sakit. Semasa hidupnya, Li pernah menjadi anggota Biro Politik dan anggota Sekretariat Komite Pusat CPC ke-12, anggota Komite Tetap Biro Politik CPC ke-13, Komite Pusat CPC ke-14 dan ke-15, PM China, dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) atau DPR ke-9.
Li merupakan PM keempat China dengan masa jabatan satu dasawarsa yaitu 1988-1998 pada masa pemerintahan Presiden Yang Shangkun dan Presiden Jiang Zemin. Sebelum menjadi PM, Li pernah menjabat Wakil PM pada 1983-1987 bersama Wan Li, Yao Yilin, dan Tian Jiyun yang saat PM-nya dijabat oleh Zhao Ziyang.
Dalam pernyataan duka cita bersama yang dikeluarkan oleh Komite Pusat CPC, Komite Pengarah NPC, Penasihat Pemerintahan, dan Komite Nasional Majelis Konsultasi Politik Rakyat China (CPPC) atau MPR memberikan penghormatan dengan menyandangkan mendiang sebagai anggota luar biasa CPC, prajurit Komunis yang loyal, revolusioner proletar yang luar biasa, pemimpin partai dan negarawan.