REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembiayaan syariah di Adira Finance pada semester I/2019 tercatat tumbuh signifikan dibandingkan tahun lalu. Direktur Keuangan, Adira Finance I Made Dewa Susila, mengatakan total pembiayaan syariah Adira Finance naik 57 persen.
"Kontribusi pembiayaan syariah terhadap pertumbuhan bisnis Adira Finance sekitar 8 persen atau Rp1,1 triliun dari total Rp19,1 triliun," ujar Made, Senin (29/7).
Secara produk, Presiden Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli, merinci pembiayaan syariah untuk sepeda motor baru naik 53 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp780 miliar. Sementara pembiayaan syariah untuk sepeda motor bekas naik 155 persen menjadi Rp81 miliar.
Sedangkan untuk pembiayaan syariah segmen mobil baru mengalami penurunan dua persen atau sebesar Rp139 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu. Meski demikian, pembiayaan mobil bekas meningkat drastis 412 persen menjadi Rp108 miliar.
Menurut Hafid, pertumbuhan yang signifikan ini ditopang oleh keberadaan cabang Adira Finance yang khusus melayani pembiayaan syariah. Saat ini setidaknya ada 25 cabang yang didedikasikan untuk pembiayaan syariah.
"Kita harap industri roda empat akan lebih baik, sehingga negatifnya bisa tercover di semester II," kata Hafid.
Hafid mengatakan, hingga saat ini perusahaan belum memilili rencana untuk menambah cabang baru. Pendanaan yang selama ini didapatkan dari sukuk dan pinjaman bank syariah pun masih dipergunakan untuk disalurkan ke pembiayaan.
Untuk menghadapi semester II, Hafid mengatakan perusahaan masih akan melanjutkan aktivitas penjualan langsung ke dealer. Selain itu, perusahaan juga akan gencar mengadakan kegiatan-kegiatan agar merek semakin dikenal masyarakat.