REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Pertandingan Persela Lamongan melawan Borneo FC di Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur diwarnai kericuhan yang terjadi pada akhir pertandingan, Senin (29/7) malam. Penonton yang disinyalir pendukung Persela masuk ke lapangan akibat kecewa dengan keputusan wasit Wawan Rapiko.
Wasit utama asal Riau yang memimpin laga itu langsung berlari meninggalkan lapangan usai meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Sedangkan wasit cadangan, terlihat dipukul seorang penonton saat berusaha berlari meninggalkan lapangan. Tampak dari kejauhan wasit tersebut terkena beberapa pukulan oleh penonton yang tidak bertanggung jawab di area wasit.
Kericuhan penonton dan beberapa perangkat pertandingan di laga itu diduga dipicu oleh kekecewaan terhadap keputusan wasit yang memberi hadiah penalti kepada tim tamu Borneo FC pada menit akhir babak kedua.
Pengambilan keputusan tendangan penalti sempat memakan waktu sekitar 25 menit dan membuat laga terhenti. Sehingga jalannya pertandingan jika ditotal berlangsung sekitar 125 menit dari waktu normal laga pertandingan sepak bola 90 menit.
Keputusan tendangan penalti diberikan wasit setelah kartu merah yang diberikan kepada penjaga gawang Persela Lamongan, Dwi Kuswanto setelah menanduk salah satu pemain depan Borneo FC.
Keputusan Wawan Rapiko yang memberi kartu merah kepada Dwi Kuswanto dan salah satu pemain depan Borneo FC menuai protes pemain lainnya serta perangkat pertandingan di stadion, sehingga laga terhenti.
Laga dilanjutkan dengan pemberian penalti kepada Borneo FC, dan pertandingan kedua tim yang awalnya berjalan sengit tersebut berakhir memanas di akhir laga dengan skor imbang 2-2.