Selasa 30 Jul 2019 08:52 WIB

Bank OCBC NISP Cetak Laba Rp 1,5 Triliun di Semester I 2019

Kredit OCBC NISP tumbuh dua persen secara year on year pada semester I.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Seorang model menunjukkan Kartu Kredit OCBC NISP Voyage yang terbuat dari bahan metal duralumin. Kartu kredit bagi nasabah premium ini dengan layanan 24/7.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Seorang model menunjukkan Kartu Kredit OCBC NISP Voyage yang terbuat dari bahan metal duralumin. Kartu kredit bagi nasabah premium ini dengan layanan 24/7.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank OCBC NISP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun pada semester I 2019. Angka ini tumbuh 15 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,3 triliun. 

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan perusahaan telah mempersiapkan berbagai strategi di antaranya memperkuat model bisnis, mempercepat pertumbuhan retail, khususnya menyasar segmen generasi muda, mendukung insiatif keuangan yang berkelanjutan. Sekaligus melanjutkan transformasi dengan optimalisasi inisiatif digital dan menghadirkan customer experience yang lebih baik.

Baca Juga

“Untuk memenuhi kebutuhan nasabah, Bank OCBC NISP menghadirkan solusi layanan Nyala Bisnis dan Nyala Individu untuk membantu nasabah mengelola keuangan pribadi dan usahanya, ditambah fasilitas pinjaman dengan bunga kompetitif dan proses kredit yang lebih cepat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7).

Menurutnya stabilitas ekonomi dan politik mendorong optimisme juga mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar delapan persen, didominasi oleh dana murah (CASA) yang komposisinya mencapai 37,6 persen dari total dana yang terhimpun. Adapun potensi bank untuk menyalurkan kredit juga masih dapat dikembangkan, ditandai dengan Loan to Deposit (LDR) yang mencapai 91,1 persen pada akhir semester I 2019.

Dari segi kredit, tumbuh sebesar dua persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 119 triliun pada semester I 2019, yang didistribusikan ke kredit modal kerja, investasi dan konsumer. Pertumbuhan ini disertai dengan kemampuan bank untuk menjaga krasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di bawah ketentuan, yakni NPL gross sebesar 1,8 persen dan NPL nett sebesar 0,8 persen.

“Hal ini merupakan hasil dari antara lain inisiatif kami untuk memperluas jangkauan dari produk-produk tabungan kami yakni Tanda 360o plus dan Taka,” ucapnya.

Ke depan perusahaan optimistis kinerja dapat terus tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian (prudent principle) dalam menghadirkan berbagai produk dan layanan perbankan yang inovatif.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement