Selasa 30 Jul 2019 09:53 WIB

Kota-Kota Bersejarah di Irak

Irak dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban.

(ilustrasi) letak Kufah dalam peta
Foto: tangkapan layar worldatlas
(ilustrasi) letak Kufah dalam peta

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Irak dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban. Lebih dari sepuluh ribu situs arkeologi bernilai tinggi terdapat di sini. Sejarah Irak dimulai pada zaman paleolitik yang hidup di dataran Mesopotamia, sekitar seribu abad yang lalu.

Dataran subur ini diapit Sungai Tigris dan Sungai Eufrat. Agama Islam dan bangsa Arab masuk ke wilayah Irak pada masa Khalifah Umar bin Khattab pada 637 M. Merekalah yang menyebut wilayah ini Irak. Khalifah kemudian mendirikan dua kota penting, yaitu Kufah dan Basrah.

Selain dua kota itu, belakangan muncul pula Baghdad. Kota ini mulai memegang peranan penting ketika Dinasti Abbasiyah menggulingkan Dinasti Ummayah yang berpusat di Damaskus.

Di bawah kekuasaan Khalifah Abu Ja’far al-Mansur, pusat kekuasaan pun beralih ke Baghdad. Sejak itu, kota yang terletak di tepi barat Sungai Tigris tersebut seakan mewarisi kejayaan kerajaan-kerajaan besar di Mesopotamia.

Basrah

“Venesia Timur Tengah”. Begitu kota Basrah kerap dijuluki. Kota yang memiliki sejumlah terusan (kanal) itu memiliki peranan yang sangat penting dalam sejarah awal Islam. Terletak di sepanjang Sungai Shatt al-Arab, dekat Teluk Persia, Basrah menjelma menjadi kota metropolis peradaban dan per dagangan di era kekhalifahan Abbasiyah. Sederet ilmuwan terkemuka yang telah mengharumkan nama Islam lahir di kota ini. Salah satunya, fisikawan fenomenal, Ibnu al-Haitham. ¦

Baghdad

Laiknya New York di era modern, Baghdad boleh dibilang sebagai ibu kota dunia pada abad per tengah an. Ketika Eropa dicengkeram kegelapan, Baghdad justru menjelma sebagai pusat peradaban terbesar. Di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah, kota ini mencapai masa keemasannya.

Tak hanya sebagai pusat kekuasaan, kala itu Baghdad pun sarat dengan aktivitas keilmuan. Sebagai sebuah metropolis intelektual, Baghdad dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik, seperti museum, rumah sakit, perpustakaan, pusat bisnis, dan masjid.

Kufah

Kufah tergolong kota tua. Awalnya wilayah ini didiami oleh bangsa Mesopotamia. Namun, sejak abad ke-7 M, kota ini merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah peradaban Islam. Bahkan, Khalifah Ali bin Abi Thalib sempat memindahkan ibu kota pemerintahan Islam ke kota ini.

Selain itu, Kufah pun sempat menjadi pusat gerakan ilmiah Islam yang telah melahirkan sejumlah ulama dan ilmuwan Muslim terkemuka, di antaranya, Abu Musa Jabir bin Hayyan yang dikenal sebagai pakar di bidang kimia, al-Kindi yang dijuluki sebagai pemikir dan filosof Arab paling tangguh, serta Imam Hanafi, seorang imam mazhab besar dalam dunia Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement