REPUBLIKA.CO.ID, GILROY -- Kalifornia merupakan negara bagian AS yang memiliki beberapa undang-undang senjata ketat. Larangan itu termasuk untuk jenis senapan yang digunakan seorang penembak (19 tahun) yang membunuh tiga orang di festival makanan Gilroy Garlic, Amerika Serikat (AS) pada Ahad (28/7).
Dilansir Guardian, Selasa (30/7), pria bersenjata itu secara legal membeli senapan jenis serbu dengan gaya AK-47, dari negara bagian Nevada, pada 9 Juli. Kemudian membawanya secara ilegal melewati garis negara ke Kalifornia.
Tersangka melepaskan tembakan di jam-jam terakhir festival, sebuah tradisi tahunan yang menarik ribuan pengunjung dari segala usia. Ia melukai 15 orang dan menewaskan tiga orang, di antaranya seorang bocah laki-laki berusia enam tahun, seorang gadis berusia 13 tahun serta seorang lelaki berusia 20-an. Lalu ia ditembak mati oleh petugas polisi.
Giffords Law Center to Prevent Gun Violence menyatakan Kalifornia memiliki undang-undang senjata terkuat. Kalifornia menaikkan usia minimum untuk membeli senapan menjadi 21 tahun pada 2018.
Pekan lalu, seorang hakim federal menegakkan larangan di Kalifornia untuk memiliki, membuat atau menjual senapan semi-otomatis dan yang disebut 'bullet button', lampiran senapan yang memungkinkan penembak untuk memuat amunisi lebih cepat. Negara telah melarang senjata semi-otomatis selama 20 tahun.
Di sisi lain Nevada, berada di urutan ke-25 di peringkat Giffords Center. Big Mikes Gun dan Ammo, toko Nevada di mana pria bersenjata itu membeli senjatanya, menyatakan dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya bahwa penembak telah membeli senapan dari toko internet.
"Jangkauan hukum Kalifornia berakhir di perbatasan kami. Jadi kami tidak dapat mengendalikan apa yang dilakukan negara bagian lain, dan itulah yang membuatnya sangat sulit. Kami mungkin memiliki undang-undang senjata progresif, tetapi jika negara bagian lain tidak cocok dengan kami, kami harus mengandalkan kemampuan untuk menangkap orang tersebut," kata jaksa agung Kalifornia, Xavier Becerra.