REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima kunjungan para ulama Taliban di kantor pusat MUI di Jakarta, Selasa (30/7) siang. Dalam kesempatan ini, para delegasi asal Afganistan itu membahas proses perdamaian di negara tersebut yang dinilai sudah menunjukkan banyak kemajuan signifikan. Menurut Wasekjen MUI, para delegasi itu juga mengungkapkan harapannya kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Ustaz Zaitun Rasmin mengatakan, perwakilan Taliban menyampaikan keinginannya kepada Indonesia. Mereka ingin Afghanistan agar terus memeroleh bantuan dari Indonesia, meski perdamaian telah terwujud.
"Tadi sampai mereka (Taliban) bilang, pada saat perdamaian di Afghanistan terwujud, kami (Taliban) sangat ingin dibantu terus oleh Indonesia, oleh pemerintah (Indonesia), ulama (Indonesia), profesional (dari Indonesia)," kata Ustaz Zaitun kepada Republika.co.id di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (30/7).
Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Ustaz Zaitun Rasmin usai menerima kunjungan Taliban di kantor MUI pusat, Selasa (27/7).
Dia menyampaikan, Taliban berharap Indonesia terus membantu Afghanistan supaya bisa terus memberi pengalaman kepada mereka. Taliban juga mengungkapkan mereka lebih senang kalau yang membantu Afghanistan adalah Indonesia.
Ustaz Zaitun juga menceritakan bahwa Taliban mengharapkan Indonesia bisa melakukan investasi setelah Afghanistan damai. Melalui investasi tersebut diharapkan akan menguntungkan kedua belah pihak. "Kami (Taliban) berharap bahwa Indonesia bisa masuk investasi yang tentu akan menguntungkan kedua negara (Indonesia dan Afghanistan)," ujarnya.
Mendengar hal tersebut, dia menjelaskan, tentu MUI sangat menyambut baik. MUI kepada Taliban menyampaikan perlu persiapan melanjutkan proses perdamaian di Afghanistan. MUI juga berharap pertemuan ulama Indonesia, Afghanistan dan Pakistan bisa terus berlanjut.
Di samping itu, Ustaz Zaitun bersyukur ada kabar yang mengatakan Amerika Serikat (AS) sudah tidak kuat berada di Afghanistan. Informasinya mereka ingin keluar dari Afghanistan. Maka Afghanistan perlu mempersiapkan langkah selanjutnya menuju perdamaian.
Kepada MUI, Taliban juga menyampaikan tertarik dengan Islam di Indonesia yang bisa diaktualisasikan ke dalam berbagai aspek kehidupan. "Mereka (Taliban) menyampaikan kami enggak membayangkan sebelumnya, Indonesia bisa mengaktualisasikan nilai-nilai Islam dalam berbagai aspek kehidupan," kata Ustaz Zaitun.
Dia menyampaikan, Taliban kagum karena nilai-nilai Islam di Indonesia juga bisa diaktualisasikan dalam politik dan komunikasi.
"Orang-orang Islam di Indonesia juga berusaha untuk saling mendamaikan saudaranya. Jadi Taliban merasa Indonesia betul-betul islami," tutur dia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan Pendiri dan Wakil Pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro Jakarta, Sabtu, (27/7).