Selasa 30 Jul 2019 21:35 WIB

AS Minta Jerman Ikut Amankan Selat Hormuz

Garda Revolusi Iran membajak kapal tanker Inggris Srena Impero di Selat Hormuz

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Nidia Zuraya
Selat Hormuz
Selat Hormuz

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kedutaan besar Amerika Serikat (AS) mengatakan sudah meminta Jerman secara resmi untuk bergabung dalam misi angkatan laut Eropa di Teluk Persia. Sebuah misi untuk mengawal kapal-kapal laut yang berlayar di Selat Hormuz.

"Kami sudah meminta Jerman secara resmi untuk bergabung dengan Jerman dan Inggris untuk membantu mengamankan Selat Hormuz dan melawan agresi Iran," kata juru bicara kedutaan AS untuk Jerman Tamara Sternberg-Greller, seperti dilansir dari Deutsche Welle, Selasa (30/7). 

Baca Juga

Sebelumnya hal ini dilaporkan kantor berita DPA. Inggris mengajukan koalisi angkatan laut itu setelah setelah Garda Revolusi Iran menyita kapal tanker berbendera Britania Raya pada Jumat (19/7) lalu. Menurut Iran kapal tanker itu bertabrakan dengan kapal nelayan.

 

Misi ini diajukan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt dalam Rapat Parlemen, Selasa (23/7) pekan lalu. Ia mengatakan penyitaan kapal bendera Inggris yang dilakukan Iran sebagai 'tindakan perompakan yang dilakukan negara'.

"Anggota pemerintah Jerman sudah menegaskan kebebasan navigasi harus dilindungi, pertanyaan kami siapa yang melindungi?" katanya. 

Inggris yakin penyitaan itu sebagai tindak balasan karena Angkatan Laut Inggris menyita kapal tanker Iran yang menyalahi sanksi Uni Eropa ke Suriah di Gibraltar. Inggris pun membentuk koalisi angkatan laut negara-negara Eropa untuk mengawal kapal-kapal tanker dan kargo di Teluk Persia.

Prancis, Denmark, Polandia, Portugal, Spanyol, dan Swedia dilaporkan tertarik dengan misi tersebut. Juru bicara kebijakan luar negeri untuk kelompok parlemen partai Kanselir Angela Merkel yakni CDU/CSU mengatakan masih terlalu dini untuk menilai Jerman perlu ikut dalam misi itu.

"Saya hanya akan memberikan penilaian tentang operasi itu setelah rinciannya dipresentasikan," kata Jurgen Hardt.

Ia menambahkan militer Jerman akan 'siap' untuk memberikan kontribusi 'positif' jika pemerintah memilih untuk ambil bagian dalam operasi itu. Rekan koalisi CDU/CSU yakni Social Democrats (SPD) skeptis dengan proposal Inggris tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement