REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain plastik, masih ada permasalahan sampah lainnya yang dekat dengan kehidupan. Salah satunya, pakaian bekas.
Apalagi belakangan lahirnya banyak merek fesyen di Indonesia, mempengaruhi gaya berbusana mendorong konsumen rutin membeli baju baru. Nah, perilaku ini kadang tanpa sadar memicu banyak baju yang tidak terpakai kemudian menjadi limbah.
"Industri fesyen adalah salah satu industri yang paling berpolusi di dunia. Oleh karena itu kami menggagas #TukarBaju, sebuah kampanye untuk menciptakan kesadaran bagi masyarakat dan sebagai salah satu solusi akan sampah fesyen dan limbah tekstil di Indonesia,” ujar Amanda Zahra Marsono, Public Relations and Project Manager kampanye #TukarBaju dari Zero Waste Indonesia melalui siaran pers, Selasa (30/7).
#TukarBaju menurutnya dapat menjadi alternatif bagi yang aktif mengikuti tren fesyen kekinian tanpa harus mengkonsumsi hal baru.
Melalui kegiatan #TukarBaju, orang-orang dapat membawa pakaian bekas layak pakainya yang kemudian akan ditukarkan dengan pakaian milik orang lain.
Sebelum ditukarkan, baju yang dibawa akan dikurasi kelayakannya terlebih dahulu.