Rabu 31 Jul 2019 10:37 WIB

Ini Alasan Mengapa Muslim Harus Terus Belajar Agama

Tidak ada yang utama kecuali menuntut ilmu agama.

Para guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor mengikuti pengajian bulanan yang diisi oleh Ustaz Taslim Abdullah Lc.
Foto: Dok SBBI
Para guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor mengikuti pengajian bulanan yang diisi oleh Ustaz Taslim Abdullah Lc.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Gairah beragama di kalangan kaum Muslimin Indonesia terus meningkat. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah terus belajar agama, antara lain melalui ta’lim atau pengajan yang diisi langsung oleh guru yang kompeten di bidangnya.

“Urusan agama, kita perlu ta,lim supaya tidak salah paham dalam memahami agama,” kata  Ustaz Abdullah Taslim Lc saat mengisi pengajian bulanan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI)  di Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat,  Selasa (30/7).

“Tidak ada yang utama kecuali menuntut ilmu agama. Kita belajar dengan niat untuk meraih  kepahaman terhadap agama,” ujarnya.

Ia menambahkan, kebutuhan terhadap ilmu agama di kalangan kaum Muslimin  cukup besar.  “Melaui ta’lim, kita dengan semangat tinggi ingin menanyakan tentang ibadah Rasulullah, seperti  qiyamul lail Rasulullah, puasa Rasulullah, juga tentang keluarga Rasulullah,” paparnya seperti dikutip dalam rilis SBBI yang diterima Republika.co.id, Rabu (31/7).

Hal ini sangat penting untuk bekal meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.  “Pada hari kiamat nanti keturunan kita tidak memberikan manfaat, kecuali   keimanan kepada Allah (ketauhidan) dan  selalu menjadikan Nabi Muhammad sebagai uswah (teladan).  Inilah  ciri-ciri orang bersih,” paparnya.

Ia menjelaskan, sesungguhnya permisalan petunjuk ilmu, itu hujan yang Allah turunkan dari langit ke bumi. Danau dapat memberikan manfaat bagi manusia. “Untuk itu kita harus semakin dekat kepada Allah, sehingga Allah selalu menugaskan malaikat untuk memberikan kebaikan-kebaikan yang bermanfaat bagi kita,” tuturnya.

Ustaz Taslim mengutip salah satu hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan lezatnya iman.   “Ciri orang  yang merasakan lezatnya iman adalah ridha dengan menyembah  Allah SWT; ridha  kepada Islam; dan ridha  kepada Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement