Rabu 31 Jul 2019 10:45 WIB

Tumpahan Minyak Pertamina di Kepulauan Seribu Dikumpulkan

Tumpahan minyak Pertamina diklaim tidak mengganggu pariwisata di Kepulauan Seribu.

Petugas menjelaskan data logistik yang dikirim untuk penanganan area yang tercemar tumpahan minyak mentah kepada perwakilan warga di Posko Logistik PHE ONWJ, Pusakajaya Utara, Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/7/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas menjelaskan data logistik yang dikirim untuk penanganan area yang tercemar tumpahan minyak mentah kepada perwakilan warga di Posko Logistik PHE ONWJ, Pusakajaya Utara, Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan warga sekitar masih terus membersihkan pesisir pantai yang terdampak kebocoran minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang sudah sampai di Kepulauan Seribu sejak Kamis (25/7). Selain petugas, masyarakat sekitar juga ikut membersihkan tumpahan minyak.

"Sudah mulai dari Kamis kemarin dibersihkan. Ada sekitar 70 PPSU kita dari Sudin Lingkungan Hidup," kata Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad saat dihubungi Antara, Rabu (31/7).

Baca Juga

Tumpahan minyak mentah Pertamina di Kepulauan Seribu tersebut bukan berupa cairan, melainkan hanya gumpalan kecil berwarna hitam menyerupai aspal padat. Selain PPSU, unsur masyarakat dari pulau yang terkena minyak mentah serta pihak PHE OSES (Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera) pun turut ikut membersihkan pesisir pantai.

"Pertamina juga sudah menurunkan dua kapal mereka dan aparat untuk ikut membersihkan," ucapnya.

Beberapa pulau yang terkena tumpahan minyak mentah Pertamina di Kepulauan Seribu antara lain Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Ayer. Adapun limbah yang terkumpul dari pembersihan yang dilakukan sejak Kamis itu sebanyak 1.470 karung, di mana satu karung berisi 25 kilogram.

Husein menegaskan kebocoran minyak mentah yang sudah sampai di Kepulauan Seribu itu dipastikan tidak mengganggu aktivitas pariwisata maupun perairan sekitar. "Belum ada laporan. Yang jelas sekarang ini kita bersihkan terus," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement